Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Dedek Prayudi menegaskan bahwa kondisi investasi di Indonesia masih tetap stabil, meskipun terjadi fluktuasi di pasar saham yang sempat mengalami penurunan.

“Teman-teman, iklim investasi masih terjaga baik. Teman-teman enggak usah panik, enggak usah takut,” ujar Dedek sebagaimana dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram resmi Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (@jurubicarapco), Rabu.

Dedek menjelaskan bahwa turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipicu oleh aksi jual saham secara masif yang dilakukan oleh investor di berbagai belahan dunia. Banyak dari mereka mengalihkan investasinya ke aset yang dinilai lebih aman, seperti emas.

“Nah ini akibatnya semua bursa itu turun, jadi enggak cuma IHSG. S&P 500 misalnya, itu dalam satu bulan dia tuh turunnya sudah 10 persen dan harga emas otomatis melejit naik,” ungkap Dedek.

Sementara di dalam negeri, pemerintah berhasil menarik minat investor dengan menerbitkan surat utang negara (SUN) yang berhasil menghimpun dana hingga Rp28 triliun. Menurut Dedek, hal ini mencerminkan keyakinan pasar terhadap kebijakan pemerintah sekaligus menjadi bukti bahwa peralihan modal dari IHSG ke SUN masih dalam kendali.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa stabilitas investasi di Tanah Air tetap terjaga dengan baik. Salah satu indikatornya adalah defisit anggaran yang masih terkendali di angka 2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Selain itu, penerimaan pajak bruto juga mengalami peningkatan sebesar 6,6 persen.

Selain itu, surat berharga negara (SBN) yang ditawarkan kepada investor juga mendapat respons positif dengan total penawaran mencapai Rp62 triliun. Dari jumlah tersebut, 23 persen berasal dari investor asing, yang menunjukkan kepercayaan global terhadap kondisi ekonomi nasional.

“Jadi teman-teman enggak usah khawatir. Sekali lagi iklim investasi tetap terjaga baik dan pemerintah bekerja keras siang malam untuk menjaga iklim ini tetap baik,” tegas Dedek.