
EDA WEB – Tanggal 15 Juni 1885 menandai penemuan . Lokasi itu berada di Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara.
pertama di Indonesia pada 15 Juni 1885 membuka kera industri minyak tanah air. Setelah itu, Hindia Belanda segera menjadi salah satu pemain dalam bisnis minyak dunia.
Minyak bumi di Indonesia pertama ditemukan oleh Aeilko Jans Zijker. Minyak bumi ditemukan di sebuah kubangan bernama Telaga Tunggal, yang terletak dekat dengan desa Telaga Said.
Berikut ini adalah pertama di Indonesia:
Baca juga:
Awal mula penemuan minyak bumi
Cerita penemuan minyak bumi di Indonesia berawal saat ada penduduk yang menginformasikan adanya rembesan-rembesan minyak di permukaan tanah.
Info ini lantas sampai ke Aeilko Jans Zijker, seorang pimpinan perkebunan tembakau di Sumatera Utara. Aeilko Jans Zijker memastikan bahwa rembesan-rembesan minyak tersebut memiliki kualitas yang baik.
Selepas itu, Aeilko Jans Zijker mengajukan konsesi kepada Sultan Langkat. Sultan mengabulkan konsesi Aeilko Jans Zijker, sehingga ia berhasil mendapatkan wilayah penemuan minyak bumi tersebut pada 1883.
Luas konsesi yang diperoleh Aeilko Jans Zijker adalah 500 bahu (3,5 km persegi). Melansir laman Intisari, Zijker kemudian mulai mengebor di Telaga Tunggal pada 1884.
Baca juga:
Pada 15 Juni 1885, di Telaga Tiga berhasil menyemburkan minyak bumi sebanyak 200 liter per hari pada kedalaman 96 meter. Peristiwa ini menjadi penemuan minyak bumi pertama di Indonesia saat itu.
Sejak itu, pengeboran yang dilakukan Zijker mampu memanen minyak secara bertahap. Sebanyak 1710 liter berhasil dikeluarkan saat dilakukan pengeboran pada kedalaman 22 meter.
Kemudian, pada kedalaman 31 meter, Zijker berhasil memperoleh minyak bumi sebanyak 8640 liter. Ketika eksplorasi ini berjalan, ia kian menekuni diri untuk mengembangkan .
Baca juga:
Perkembangan industri minyak
Aeilko Jans Zijker lantas mendirikan perusahaan minyak bumi bernama Sumatra Petroleum Maatschappij (SPM). Perusahaan ini bertugas untuk mengelola sumur-sumur minyak hasil eksplorasi Zijker, termasuk di Langkat.
Zijker tak sempat meneruskan kiprahnya lebih jauh di industri minyak. Pada 1890, ia meninggal dunia secara mendadak. Namun, di tahun itu pula, SPM bergabung dengan Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM).
BPM adalah perusahaan minyak milik Belanda. Perusahaan ini lantas dikenal sebagai Royal Dutch Shell. Produksi minyak di Telaga Tunggal masih berlangsung sampai tahun 1919.
Baca juga:
Saat cadangan minyak di Telaga Tunggal sudah habis, BPM lantas meninggalkan sumur minyak di tempat tersebut. Sebab, mereka telah menemukan sumur yang lebih besar di Pangkalan Brandan.
Setelah di Telaga Tunggal, penemuan minyak bumi secara komersial akhirnya juga dijumpai di sejumlah wilayah lain di Indonesia. Mulai dari di Kruka, Jawa Timur dan Sanga-Sanga, Kalimantan Timur pada 1887.
Setelah itu, minyak bumi ditemukan di Ledok, Cepu pada 1901. Pada 1905, minyak bumi giliran ditemukan di Pamusian, Tarakan. Kemudian, pada 1921, minyak bumi ditemukan di Talang Akar, Sumatera Selatan.
Referensi:
- Muharto Toha, (1985), “Seratus Tahun Minyak dan Gas Bumi Indonesia”, Lembaran Publikasi Lemigas, Vol. 19(3), 7-28.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas