
NEW DELHI, EDA WEB – Perdana Menteri mengatakan, aksi militer di hanya memasuki mode “pause” atau berhenti sementara.
Modi menuturkan, India tetap akan membalas setiap aksi terorisme. Dia menegaskan, “Negeri Anak Benua” tidak akan membedakan antara kelompok terorisme atau negara yang mendukung aksi terorisme.
Hal tersebut disampaikan Modi dalam pidatonya pada Senin (12/5/2025) usai India dan Pakistan sepakat gencatan senjata usai bertempur sengit selama berhari-hari.
“Ini bukan era perang, tetapi ini juga bukan era terorisme,” kata Modi, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
India dan Pakistan menyepakati gencatan senjata pada Sabtu (10/5/2025) setelah kedua negara jual-beli serangan yang mematikan yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia.
Aksi saling serang tersebut dipicu tindakan berdarah kelompok teror yang membantai 26 warga India di wilayah Kashmir yang dikelola India pada 22 April lalu.
India menuding Pakistan menjadi “beking” terhadap aksi tersebut. Di sisi lain, Pakistan membantah tudingan India.
Modi menuturkan, Pakistan lebih memilih menyerang India daripada memerangi terorisme itu sendiri.
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeklaim bahwa pihaknya telah membantu menengahi Pakistan dan India dan mencapai gencatan senjata.
Konflik berlanjut?
Komandan militer terkemuka India dan Pakistan diprediksi bakal meninjau kembali perjanjian gencatan senjata tersebut pada Senin malam. Peninjauan tersebut akan dibarengi dengan pembicaraan dari kedua belah pihak.
Sejumlah analis menuturkan, pembicaraan lanjutan mengenai gencatan senjata kemungkinan akan fokus pada detail teknis untuk mencegah “letusan” di masa depan, bukan membentuk kebijakan jangka panjang.
Abdul Basit, pakar Asia Selatan di Rajaratnam School of International Studies di Singapura, mengatakan tujuan dari peninjauan tersebut adalah untuk membangun garis batas yang jelas serta menghindari kesalahan langkah yang bisa memicu konflik lebih besar di masa depan.
“Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan perhitungan, karena saat ini salah satu percikan dapat dengan cepat bergerak menuju bencana nuklir,” kata Basit kepada kantor berita AFP.
Saat ketegangan mendingin, otoritas India membuka kembali 32 bandaranya pada Senin yang sempat ditutup karena meletusnya jual-beli serangan dengan Pakistan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas