
JAKARTA, EDA WEB – Tindakan () mengebom tiga disebut bisa menjadi boomerang dan membawa risiko tinggi bagi negeri Paman Sam.
Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), , mengatakan, dalam konteks militer, serangan tersebut memang menunjukkan kemampuan besar teknologi AS.
AS menggempur bunker dan menghancurkan suatu fasilitas bawah tanah dengan menggunakan jet siluman B-2 serta bunker buster bomb.
Baca juga:
“Namun, dari perspektif pertahanan strategis, langkah ini bisa menjadi bumerang,” kata Fahmi saat dihubungi EDA WEB, Minggu (22/6/2025).
Menurut Fahmi, tindakan AS membuat Iran memiliki alasan lebih kuat untuk mempercepat program .
Aksi itu bahkan bisa mendorong Iran keluar dari Non-Proliferasi (NPT), perjanjian untuk menekan penyebaran senjata nuklir.
“Artinya, dunia justru masuk dalam siklus baru perlombaan senjata nuklir yang lebih berbahaya,” ujar Fahmi.
Di tingkat kawasan, tindakan AS bisa mendorong Iran membangunkan seluruh jaringan proksinya di Timur Tengah.
Mereka diprediksi akan menargetkan basis-basis militer di Timur Tengah dan yang selama ini berada dalam jangkauan rudal Iran.
Di sisi lain, Iran juga akan menyerang balik dengan menutup lalu lintas distribusi minyak dunia di Selat Hormuz.
Pada akhirnya, tindakan AS tidak hanya mengguncang kawasan, melainkan memicu gejolak di tingkat global.
“Secara global, dampaknya tidak hanya dirasakan dalam bentuk kenaikan harga minyak atau volatilitas pasar keuangan. Yang lebih mengkhawatirkan adalah keretakan dalam sistem hukum internasional,” tutur Fahmi.
Baca juga:
Ia juga menyoroti tindakan AS yang menyerang Iran tanpa persetujuan Kongres dan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal ini menimbulkan pertanyaan serius terkait legalitas dan akuntabilitas keputusan militer AS.
“Ini juga memperlemah posisi normatif AS dalam mendorong negara lain menaati hukum internasional,” kata Fahmi.
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan pihaknya berhasil menggempur situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan.
Ketiga lokasi itu diketahui menjadi pusat pengayaan uranium Iran. “Fordow sudah lenyap,” tulis Trump di media sosialnya hari ini.
Namun, pemerintah Iran menyatakan kerusakan tersebut tidak fatal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas