![[POPULER MONEY] Pemilik Beberkan Alasan JKW dan Iriana Jadi Nama Kapal | Cek BSU 2025 Muncul "Data Masih Diverifikasi"](https://edaweb.blog/content/uploads/2025/06/6847174ae3bc2.png)
EDA WEB – Polemik tentang tambang nikel ilegal di kembali mencuat ke publik setelah viralnya video yang menunjukkan sejumlah kapal diduga digunakan untuk mengangkut bijih nikel.
Uniknya, beberapa kapal yang terlibat dalam kontroversi ini memiliki nama mirip dengan inisial Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dan mantan ibu negara Iriana Jokowi, seperti TB JKW Mahakam dan Dewi Iriana.
Baca juga:
Berdasarkan penelusuran EDA WEB melalui data resmi Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan (Ditkapel Kemenhub), memang terdapat beberapa kapal dengan nama lambung TB JKW Mahakam dan Dewi Iriana.
Warganet menduga nama kapal-kapal tersebut menyiratkan keterkaitan dengan Jokowi dan Iriana, meski belum ada bukti kuat yang menghubungkan mereka dengan kegiatan tambang nikel di Raja Ampat.
Siapa Pemilik ?
Data yang diakses dari Ditkapel Kemenhub mengungkapkan adanya delapan kapal dengan nama lambung JKW Mahakam.
Baca juga:
Beberapa kapal ini dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor logistik dan pelayaran, yaitu:
- Kapal JKW Mahakam 1 – Dimiliki oleh PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal JKW Mahakam 2 – Dimiliki oleh PT Glory Ocean Lines
- Kapal JKW Mahakam 3 – Dimiliki oleh PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal JKW Mahakam 5 – Dimiliki oleh PT Sinar Pasifik Lestari
- Kapal JKW Mahakam 6 – Dimiliki oleh PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal JKW Mahakam 7 – Dimiliki oleh PT Permata Lintas Abadi
- Kapal JKW Mahakam 8 – Dimiliki oleh PT Sinar Pasifik Lestari
- Kapal JKW Mahakam 10 – Dimiliki oleh PT Pelita Samudera Sreeya
Kapal-kapal ini tidak semuanya dimiliki oleh satu perusahaan, melainkan tersebar pada beberapa entitas bisnis, termasuk PT Pelita Samudera Sreeya (PSS), anak perusahaan dari PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI), yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan data di BEI, sebagian besar saham PT PSSI dimiliki oleh PT Indoprima Marine.
Baca juga:
Adapun jajaran komisaris PT PSSI terdiri dari Adi Harsono, Lilis Halim, Loh Niap Juan (presiden komisaris), dan Mostfly Ang.
Siapa Pemilik ?
Tak hanya kapal dengan nama JKW Mahakam, nama Dewi Iriana juga muncul di sejumlah kapal, dengan enam kapal terdaftar dengan nama tersebut.
Sebagian besar kapal ini dimiliki oleh perusahaan yang sama dengan kapal-.
Baca juga:
Berikut adalah rincian kepemilikan :
- Kapal Dewi Iriana 1 – Dimiliki oleh PT IMC Pelita Logistik Tbk
- Kapal Dewi Iriana 2 – Dimiliki oleh PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal Dewi Iriana 3 – Dimiliki oleh PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal Dewi Iriana 5 – Dimiliki oleh PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal Dewi Iriana 6 – Dimiliki oleh PT Sinar Pasifik Lestari
- Kapal Dewi Iriana 8 – Dimiliki oleh PT Permata Lintas Abadi
Sebagian besar kapal ini juga terhubung dengan PT PSS dan induk perusahaannya PT PSSI, yang dikenal dalam sektor logistik dan pelayaran.
Rute dan Posisi Kapal yang Dapat Dilacak
Beberapa kapal dengan nama JKW Mahakam dapat dilacak posisinya menggunakan sistem pelacakan kapal real-time, seperti vesselFinder.
Misalnya, Kapal JKW Mahakam 5 terakhir terlacak di Pelabuhan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sedangkan Kapal JKW Mahakam 7 terlacak di Pelabuhan Panjang, Lampung.
Baca juga:
Namun, kapal Dewi Iriana tidak dapat dilacak karena statusnya sebagai kapal tongkang yang tidak dilengkapi dengan sistem pelacakan otomatis (AIS).
Apakah Kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana Terlibat dalam Penambangan Nikel di Raja Ampat?
Kepemilikan kapal-kapal tersebut memang terdaftar atas nama perusahaan pelayaran yang terlibat dalam sektor logistik dan angkutan barang tambang.
Namun, belum ada bukti yang menunjukkan keterlibatan kapal-kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana dengan aktivitas tambang nikel di Raja Ampat.
Sebagian artikel ini telah tayang di EDA WEB dengan judul .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas