SMP Negeri di Depok Buka Suara soal Guru Diduga Lecehkan Sejumlah Siswi

  
Polres Klungkung Bali Ungkap 2 Pemerkosa Anak Berusia 13 Tahun

DEPOK, EDA WEB – Salah satu SMP negeri di Depok buka suara terkait kasus dugaan yang dilakukan oleh guru terhadap sejumlah murid di sekolah tersebut.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) SMP di Depok Ety Kuswandarini menjelaskan, kasus ini pertama kali terkuak pada 13 Maret 2025, saat sebuah video berisi percakapan terduga pelaku dan korban tersebar di grup WhatsApp kelas.

Dalam video tersebut, guru berinisial IR diduga melecehkan korban secara verbal.

“Wali kelas dan guru BK menyampaikan hal itu kepada saya. Kemudian saya melakukan pemanggilan kepada terduga pelaku atau IR,” kata Eti saat ditemui EDA WEB di lokasi, Jumat (23/5/2025).

Baca juga:

Dari proses klarifikasi pihak sekolah terhadap IR dan korban, diputuskan bahwa kasus ini diselesaikan dengan penjatuhan sanksi berupa surat peringatan (SP) 1 untuk pelaku.

Setelah sanksi dijatuhkan, sikap IR disebut berubah menjadi lebih baik.

“Telah melakukan pembinaan dan membuat SP 1 pada tanggal 10 April 2025. Kemudian terlihat adanya perubahan sikap dan perilaku atau ucapan kepada anak,” ujar Eti.

Baca juga:

Namun, kasus ini kembali mencuat ke publik setelah baru-baru ini seorang pelatih ekstrakurikuler Paskibra SMP tersebut mengunggah kembali video percakapan yang berisi dugaan pelecehan verbal pelaku terhadap murid sekolah.

Unggahan tersebut dinilai menggiring opini publik lantaran pelatih ekstrakurikuler itu menyebutkan bahwa pelecehan seksual yang terjadi adalah secara fisik.

“Kalau yang sepengetahuan saya, (pelecehannya) itu verbal, bukan fisik,” ujar Eti.

Baca juga:

Menyusul viralnya unggahan tersebut di media sosial, pihak sekolah akhirnya menjatuhkan sanksi lanjutan terhadap IR.

“Karena kasus ini kembali mencuat jadi ada pemberian SP 2 sebagai tindak lanjut pada tanggal 22 Mei 2025 kemarin,” tambahnya.

Selain itu, Eti menegaskan, sekolah juga sudah mencabut izin mengajar IR di SMP tersebut.

Baca juga:

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh siswi salah satu SMP di Depok diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh salah satu guru.

Menurut pelatih ekstrakurikuler dan saksi mata, Sarah, pelecehan terjadi sejak tahun 2019 dan terus berlanjut hingga 2025. Korban meliputi siswi kelas 7, 8, bahkan yang sudah lulus.

Pelecehan disebut dilakukan secara verbal dan fisik. Salah satu modusnya adalah berpura-pura membetulkan dasi korban dengan gerakan yang tidak pantas.

Sarah juga menyebut, pihak sekolah sempat menganggap kasus ini sudah selesai secara internal, hingga akhirnya viral di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas