EDA WEB – Bubur tinutuan dari Manado, Sulawesi Utara, masuk dalam daftar 25 makanan rating terburuk di dunia versi (100 Worst Rated Foods in the World).
Bubur ini berada di urutan ke-23 dalam daftar yang dirilis pada Minggu (18/5/2025).
Baca juga:
“Peringkat Taste Atlas tidak boleh dilihat sebagai kesimpulan global terakhir tentang makanan. Tujuannya untuk mempromosikan makanan lokal yang luar biasa, menanamkan kebanggaan pada hidangan tradisional, dan membangkitkan rasa ingin tahu tentang hidangan yang belum Anda coba,” bunyi pernyataan dari laman resmi Taste Atlas, dikutip Kamis (22/5/2025).
Apa itu tinutuan?
Pada dasarnya, tinutuan adalah bubur beras dengan cita rasa gurih. Bubur ini dimasak dengan campuran sayuran, seperti bayam, labu, singkong, dan jagung.
Konsistensinya cair, disajikan dalam mangkuk bersama ikan asin dan sesendok sambal di atasnya.
“Bubur gurih ini awalnya adalah bubur vegetarian, tetapi pada acara-acara khusus, terkadang daging ditambahkan ke dalam hidangan ini,” bunyi keterangan dari Taste Atlas.
Di Manado, tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan. Orang-orang biasanya berbondong-bondong ke warung pada pagi hari untuk mendapatkan seporsi tinutuan.
Hidangan lain yang bisa disajikan sebagai pelengkap tinutuan meliputi sambal roa, ikan asin goreng atau ikan cakalang, tahu atau tempe goreng, perkedel jagung, serta kerupuk atau emping.
Sebelumnya tinutuan juga masuk ke dalam daftar makanan terburuk di dunia versi Taste Atlas yang dirilis pada Januari 2025. Dilaporkan oleh , Rabu (15/1/2025), waktu itu tinutuan berada di posisi ke-16.
Sebagai informasi, Taste Atlas merupakan situs web ensiklopedia kuliner global. Makanan dalam daftar dari situs web ini berdasarkan pengguna Taste Atlas yang memberi nilai pada makanan dari berbagai negara tersebut.
Tercatat ada 640.139 peringkat, dan 414.185 di antaranya diakui oleh sistem sebagai penilaian sah. Itu sebabnya, peringkat Taste Atlas tidak bisa didasarkan sebagai standar kuliner global paling akhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas