Usai Dibom AS, Tangan Kanan Pemimpin Tertinggi Iran Ungkap Rencana Balasan

  
Usai Dibom AS

EDA WEB – merencanakan serangan balasan usai pasukan militer (AS) menghancurkan situs nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025).

Hal itu diungkap oleh penasihat terkemuka pemimpin tertinggi Iran, Hossein Shariatmadari yang menyerukan serangan rudal ke kapal-kapal milik Angkatan Laut AS.

Selain itu, Iran juga berencana untuk menutup Selat Hormuz yang menjadi rute pengiriman minyak utama di dunia.

Baca juga:

“Menyusul serangan Amerika terhadap instalasi nuklir Fordow, sekarang giliran kami,” kata Shariatmadari, dikutip dari CNN.

Pemimpin redaksi surat kabar garis keras Kayhan melalui sebuah pesan di Telegram juga mengatakan bahwa Iran tidak akan menunda serangan balasan tersebut.

“Sebagai langkah pertama kita harus meluncurkan serangan rudal ke armada angkatan laut Amerika yang berbasis di Bahrain dan secara bersamaan menutup Selat Hormuz untuk pelayaran Amerika, Inggris, Jerman, dan Perancis,” kata dia.

Pesan tersebut diakhiri dengan kutipan dari Al-Quran, yang berbunyi: “Bunuhlah mereka di mana pun kamu dapat menyusul (menemukan) mereka.”

Meski demikian, belum ada tanggapan resmi dari Pemimpin Tertinggi Khamenei atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

Baca juga:

Ahli sebut kekhawatiran perang sangat nyata

Tak hanya dari internal Iran, serangan balasan juga disampaikan oleh sekutu Iran lainnya.

Direktur Forum Studi Timur Tengah di Universitas Deakin di Australia Shahram Akbarzadeh mengatakan, perang regional bakal terjadi usai pengeboman AS di situs nuklir Iran.

Baca juga:

“Ada kekhawatiran yang sangat nyata,” kata dia, dikutip dari Al Jazeera.

Akbarzadeh mengatakan, meski Iran telah menjelaskan bahwa mereka memiliki hak untuk menanggapi, tidak menutup kemungkinan sekutu-sekutu di kawasan itu ikut bertindak tanpa menunggu perintah resmi.

“Ada begitu banyak sekutu dan proksi Iran di kawasan tersebut yang mungkin tidak menunggu perintah serangan dari Teheran, yang mungkin mengambil tindakan sendiri untuk menyerang aset AS di kawasan tersebut,” ucap dia.

Kelompok Houthi yang didukung Iran misalnya. Melalui anggota biro politik kelompok Yaman, Hezam al-Asad bahkan telah mengeluarkan peringatan singkat kepada AS melalui unggahan di media sosial.

Baca juga:

“Washington harus menanggung konsekuensinya,” tulisnya, masih dari sumber yang sama.

Sebelumnya pada November 2023, Angkatan Bersenjata Yaman yang dikendalikan Houthi mengatakan siap menargetkan kapal perang Angkatan Laut AS di Laut Merah jika musuh Amerika melancarkan agresi untuk mendukung .

AS membalas dengan serangkaian serangan udara terhadap target-target Houthi di Yaman yang berlanjut hingga musim semi tahun ini.

Baca juga:

Sementara itu, Hamas juga ikut mengutuk serangan AS ke Iran dengan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum Internasional.

“Agresi brutal ini adalah eskalasi yang berbahaya, kepatuhan buta terhadap agenda (Israel), pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” kata Hamas, dikutip dari CNN, Minggu (22/6/2025).

Kelompok militan Palestina yang memiliki hubungan kuat dengan Iran ini mengatakan bahwa serangan AS merupakan pelanggaran terhadap semua norma dan konvensi internasional.

Hamas juga berjanji akan meminta pertanggungjawaban AS dan Israel.

Tak hanya melancarkan serangan balasan, sekutu-sekutu Iran itu juga bisa menargetkan aset AS yang cukup banyak berada di kawasan mereka.

Baca juga:

Kondisi Fordow saat ini

Perwakilan wilayah Qom, tempat situs Fordow berada, Manan Raisi melaporkan bahwa serangan AS terhadap situs nuklir Irang di bawah tanah itu sangat dangkal.

Dia mengatakan bahwa Fordow tidak mengalami kerusakan yang berarti.

“Berdasarkan informasi yang akurat, saya nyatakan bahwa bertentangan dengan klaim presiden AS yang berbohong, fasilitas nuklir Fordow tidak rusak parah, dan sebagian besar kerusakan hanya berada di tanah, yang dapat dipulihkan,” kata Raisi, dilansir dari Al Jazeera.

Baca juga:

Dia juga menegaskan bahwa tidak ada kebocoran bahan radioaktif yang terdeteksi setelah serangan AS.

Senada dengan Raisi, Komisi Pengawasan Nuklir dan Radiologi Kerajaan Arab Saudi turut mengatakan tidak ada dampak radioaktif yang terdeteksi pada lingkungan usai AS menyerang Iran.

Sementara itu, kantor berita resmi Iran, IRNA menyampaikan, penduduk di sekitar tidak merasakan tanda-tanda ledakan besar saat AS menyerang Fordow.

Baca juga:

“Kondisi di area tersebut sepenuhnya normal,” lapor IRNA.

“Rincian lebih lanjut mengenai insiden tersebut akan dilaporkan oleh para ahli resmi,” tulisnya.

Pernyataan ini bertentangan dengan klaim Presiden AS, Donald Trump yang menyebut bahwa serangan militer AS ke Iran sebagai “keberhasilan spektakuler”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas