3 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Kortisol dan Memicu Stres

  
Detoksifikasi agar Bahagia

EDA WEB-Beberapa jenis makanan dan minuman bisa memengaruhi respons alami tubuh, bahkan kadar dalam darah.

, yang dikenal sebagai hormon stres, diproduksi oleh tubuh dan sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh.

bisa menyebabkan lonjakan singkat kadar kortisol dalam darah, dan beberapa kondisi medis dapat menyebabkan kadar kortisol menjadi lebih tinggi dari normal.

Seperti ditulis Verywell Health, dalam beberapa situasi, pola makan juga dapat memengaruhi respons tubuh terhadap stres dan meningkatkan kadar kortisol.

1. Karbohidrat berlebihan

Asupan karbohidrat yang tinggi, terutama dari jenis tertentu, bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam.

Respons tubuh terhadap hal ini dapat secara tidak langsung menyebabkan peningkatan sementara kadar kortisol.

Pedoman gizi menyarankan untuk membatasi konsumsi gula tambahan, yang merupakan salah satu jenis karbohidrat yang cepat meningkatkan gula darah.

2. Kafein

Kafein bisa meningkatkan kadar kortisol untuk sementara. Efek ini lebih terlihat pada orang yang tidak terlalu sering mengonsumsi kafein. Bagi mereka yang minum kafein beberapa kali dalam sehari, kadar kortisol bisa lebih tinggi terutama di sore hari.

3. Alkohol

Alkohol dapat merangsang pelepasan kortisol dalam jangka pendek.
Baik saat mengalami mabuk maupun saat dalam proses pemulihan dari mabuk, tubuh mengalami peningkatan kadar kortisol untuk sementara waktu.

Bagaimana kortisol mempengaruhi kesehatan

Kortisol adalah hormon stres tubuh. Hormon ini membantu mengatur berbagai fungsi penting, termasuk cara tubuh memanfaatkan nutrisi dari makanan, fungsi jantung, laju pernapasan, pergerakan otot, dan tingkat energi.

Secara normal, tubuh bisa melepaskan dan menggunakan kortisol sesuai kebutuhan, dan mampu menyesuaikan secara cepat.

Kortisol tersusun dari lemak dan glukosa (gula). Tubuh mendapatkan bahan pembentuk kortisol dari lemak dan karbohidrat yang dikonsumsi.

Malnutrisi yang parah dapat menyebabkan penurunan kadar kortisol, tetapi jika kebutuhan gizi tercukupi, tubuh seharusnya dapat memproduksi kortisol dalam jumlah yang memadai untuk mendukung kesehatan.

Gejala dan efek kadar kortisol yang tinggi bisa meliputi:

-Merasa gelisah atau cemas

-Sulit tidur atau tidak bisa tenang

-Detak jantung cepat

-Tekanan darah tinggi

-Sistem imun melemah

-Berat badan naik

Pengaruh pola makan terhadap kadar kortisol

Apa yang kamu makan, seberapa banyak, dan kapan kamu makan bisa memengaruhi emosi—termasuk bagaimana kamu merespons stres.

Suasana hati secara umum, cara berpikir, dan cara kamu bereaksi terhadap lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap kadar kortisol dan perasaan stresmu.

Puasa, yaitu tidak makan dalam jangka waktu tertentu (misalnya puasa sebelum operasi atau tes darah), dapat menyebabkan peningkatan sementara kadar kortisol.

Pola makan memengaruhi kadar kortisol melalui beberapa mekanisme. Diet yang sehat dan seimbang bisa membantu menurunkan kadar kortisol berlebih.

Buah dan sayuran kaya akan nutrisi dan antioksidan. Makanan ini bisa memberikan efek regulasi jangka pendek maupun jangka panjang terhadap insulin dan kortisol.

Seberapa besar pengaruh makanan terhadap kortisol?

Meski makanan bisa memengaruhi kadar stres, dampaknya belum tentu langsung terasa atau terlihat jelas.

Sebagai contoh, sebuah studi lama tahun 2007 mencatat bahwa kadar metabolit kortisol dalam urin meningkat setelah mengonsumsi makanan tertentu, tapi kadar kortisol dalam darah tidak berubah. Ini menunjukkan bahwa tubuh mungkin menyesuaikan diri untuk menjaga kadar kortisol tetap optimal, meskipun mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan kortisol.

Makan karena stres

Makan karena stres adalah cara umum dan dikenal untuk mengatasi rasa cemas, sedih, atau kecewa. Biasanya ini terjadi saat seseorang makan lebih banyak dari biasanya, terutama makanan tidak sehat seperti gorengan atau makanan penutup (dessert).

Makanan yang sering dikaitkan dengan stress eating ini cenderung lebih mudah memicu peningkatan kortisol untuk sementara.

Pengaruh makanan terhadap kortisol bisa berbeda untuk setiap orang

Efek suatu makanan terhadap kadar kortisol dan respons stres bisa berbeda antara satu orang dan yang lain. Beberapa kondisi kesehatan dan faktor bawaan dapat memengaruhi perbedaan ini.

Sebagai contoh, obesitas bisa membuat seseorang lebih mudah makan karena stres, dan efek stress eating terhadap kadar kortisol bisa lebih besar pada orang dengan obesitas.

Kehamilan, pola makan, dan kadar kortisol

Selama kehamilan, kadar kortisol memengaruhi baik ibu hamil maupun janin. Kadar kortisol yang terlalu tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko berat badan lahir rendah atau gangguan pertumbuhan pada janin.

Beberapa nutrisi yang mungkin membantu menjaga kestabilan kadar kortisol pada ibu hamil antara lain: kacang-kacangan, vitamin B1, vitamin B6, vitamin C, zat besi, dan tembaga.
Sayuran juga dapat membantu menurunkan kadar kortisol pada janin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas