
EDA WEB – Ledakan hebat mengguncang jalur pipa gas CO₂ Removal milik PT Pertamina EP Subang Field di Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 04.30 WIB.
Peristiwa ini menimbulkan kepanikan warga, memicu kobaran api besar, hingga menyebabkan dua operator mengalami luka bakar.
Berikut lima fakta penting terkait insiden ledakan pipa gas Pertamina di Subang:
1. Ledakan Terjadi di Jalur CO₂ Removal, Pipa Khusus Gas Industri
PT Pertamina EP mengonfirmasi bahwa ledakan terjadi di jalur gas CO₂ Removal di Stasiun Pengumpul Subang. Jalur ini berfungsi untuk menghilangkan karbon dioksida dari aliran gas alam agar memenuhi standar kualitas, mencegah korosi, dan menghindari pembentukan hidrat yang bisa menyumbat pipa.
“Ledakan terjadi pada jalur CO₂ Removal, bagian penting dalam sistem pemurnian gas yang menjaga keandalan jaringan distribusi,” jelas Humas Pertamina EP, Hardian.
Baca juga:
2. Api Padam dalam 2 Jam, Dua Pekerja Alami Luka Bakar
Kobaran api dari ledakan berhasil dipadamkan oleh tim darurat Pertamina EP pada pukul 06.41 WIB, sekitar dua jam setelah insiden terjadi. Dua operator yang sedang bertugas di lokasi, Asep Andan dan Andi Irawan, mengalami luka bakar.
“Dalam insiden tersebut, dua pekerja mengalami luka bakar dan dalam keadaan sadar penuh. Keduanya telah dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina di Jakarta untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Hardian.
3. Suara Ledakan Terdengar Belasan Kilometer, Warga Sempat Mengungsi
Ledakan yang terjadi pada dini hari membuat warga Desa Cidahu panik dan sempat mengungsi. Suara ledakan terdengar hingga belasan kilometer. Salah satu warga, Asep Salim, mengaku sempat mengira suara itu berasal dari pesawat jatuh.
“Suara ledakan seperti pesawat jatuh, hingga membuat warga panik keluar berhamburan,” katanya.
Kapolres Subang AKBP Dony Eko Wicaksono memastikan seluruh warga dalam kondisi selamat. “Korban luka bakar dialami oleh petugas operator yang berjaga di TKP saat ledakan terjadi. Tidak ada korban dari warga,” ujarnya.
4. 9.000 Sambungan Gas Rumah Tangga Terdampak
Baca juga:
Dampak ledakan ini cukup signifikan terhadap jaringan gas rumah tangga. Jalur distribusi gas ke sekitar 9.000 sambungan di empat wilayah—Kelurahan Dangdeur, Sukamelang, Cigadung, dan Desa Cidahu—dihentikan sementara.
“Warga diminta menggunakan gas elpiji dulu untuk memasak. Distribusi gas akan kembali normal setelah perbaikan selesai,” ujar Senior Field Pertamina EP, Ndirga Andri Sisworo.
Pihak Pertamina juga tengah melakukan pendataan dampak material. Sejumlah rumah warga dilaporkan mengalami pecah kaca akibat gelombang tekanan dari ledakan.
Baca juga:
5. Polisi dan TNI Turun Tangan, Investigasi Penyebab Ledakan
Polres Subang memastikan situasi di sekitar lokasi ledakan saat ini dalam kondisi aman. Kapolres menyebut penyelidikan penyebab kebocoran sedang dilakukan bersama Pertamina.
“Alhamdulillah api berhasil dipadamkan dua jam pascaledakan. Saat ini penyelidikan masih berlangsung,” ujar AKBP Dony.
Komandan Kodim 0605/Subang, Letkol Czi Asep Saepudin, juga terjun langsung memimpin koordinasi lapangan. TNI bersama Polri dan tim teknis membentuk Posko Satgas Gabungan dan melakukan penyekatan di area lokasi guna mencegah risiko lanjutan.
“Prioritas kami adalah keselamatan masyarakat dan menjamin lokasi tetap aman dari potensi ledakan susulan,” ujar Dandim.
Meski warga sempat trauma dan mengungsi, aktivitas masyarakat di sekitar lokasi kini sudah kembali normal. “Pagi ini warga sudah bisa beraktivitas di sawah seperti biasa,” ujar Kapolres.
Baca juga:
Pihak Pertamina menyatakan akan terus bekerja sama dengan aparat untuk memastikan keselamatan warga dan memperbaiki kerusakan jaringan gas secepatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas