
JAKARTA, EDA WEB – Berbagai koleksi , Jakarta Batra, menjadi bukti nyata peristiwa penembakan empat mahasiswa Trisakti pada 27 tahun silam.
Museum Tragedi 12 Mei 1998 pun didirikan untuk memerjuangkan demokrasi dan hak asasi manusia, mengingat para pelaku penembakan belum tertangkap sampai saat ini.
Baca juga:
“Sampai sekarang, sebenarnya, tidak (pernah) terungkap, belum ada tanda-tanda siapa yang bertanggung jawab,” tutur Kepala Humas Universitas Trisakti, Dewi Priandini saat ditemui EDA WEB di Universitas Trisakti Kampus A, Jakarta Barat, Rabu (14/5/2025).
Siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum diajak mengenal lebih jauh tragedi 12 Mei 1998 lewat koleksi di museum ini.
Lokasi Museum Tragedi 12 Mei 1998 berada di lobi Gedung Dr. Sjarif Thajeb, Universitas Trisakti Kampus A. Semua bisa dilihat pengunjung setiap Senin-Jumat pukul 09.00 WIB-16.00 WIB tanpa pungutan biaya.
Baca juga:
EDA WEB merangkum tujuh koleksi Museum Tragedi 12 Mei 1998 yang wajib dilihat saat datang ke museum ini.
1. Bekas tembakan di kaca museum
Salah satu jejak tembakan tragedi 12 Mei 1998 masih bisa dilihat hingga saat ini.
Meski sudah 27 tahun berlalu, lubang kaca yang pecah akibat peluru tersebut terus menjadi saksi bisu perjuangan mahasiswa Trisakti.
Baca juga:
Bekas tembakan ini diduga berasal dari arah flyover seberang Universitas Trisakti yang menembus jendela kaca arah kampus.
Posisinya tidak berubah. Dari pintu masuk museum, pengunjung bisa langsung melihat bekas tembakan ini di kaca samping papan museum.
2. Papan pameran bekas tandu
Baca juga:
Tepat di depan kaca bekas tembakan, terdapat papan putih yang dibiarkan berdiri tanpa penutup apa pun.
Sekilas, papan tersebut tampak biasa saja. Namun, saat membaca detail di balik benda sebesar pintu ini, EDA WEB bergidik ngeri membayangkan situasi kala itu.
Papan datar ini sempat dijadikan tandu untuk mahasiswa yang tertembak pada 27 tahun lalu.
Bercak darah korban dibiarkan memudar di papan ini. Secarik kertas ditempel di ujung papan, memuat foto kondisi papan sesaat setelah digunakan sebagai tandu.
Baca juga:
3. Barang peninggalan korban
Universitas Trisakti menyimpan barang-barang peninggalan para korban. Ada baju, topi, sepatu, almamater, dan buku milik pejuang reformasi semasa hidupnya.
Barang-barang ini ditempatkan di dua meja dengan kaca transparan sehingga bisa diamati tanpa merusak kondisi aslinya.
Selain itu, terdapat juga enam peluru yang ditemukan di sekitar universitas yang dijuluki sebagai Kampus Pahlawan Reformasi ini.
Baca juga:
4. Foto-foto
Museum Tragedi 12 Mei 1998 mengurutkan foto berdasarkan waktu kejadian sepanjang hari selama peristiwa berlangsung.
Foto-foto aksi damai bisa dilihat di titik paling awal di dalam Museum Tragedi 12 Mei 1998. Bergeser ke arah kiri, pengunjung museum akan melihat kelanjutan foto-foto aksi damai yang berakhir dengan peristiwa penembakan.
Ada juga foto yang menunjukkan keranda jenazah para korban saat disemayamkan di kampus, sebelum diantar ke tempat peristirahan terakhir.
Baca juga:
5. Kronologi
Bukan hanya foto-foto, kronologi peristiwa 12 Mei 1998 juga tidak boleh terlewat saat berkunjung ke museum ini.
Museum Tragedi 12 Mei 1998 menempel kertas-kertas bertuliskan kronologi peristiwa sejak pagi hari saat aksi damai dimulai.
Kemudian berlanjut saat tengah hari ketika para mahasiswa mulai bergerak menuju gedung DPR/MPR, hingga kekacauan yang berujung peristiwa penembakan.
Baca juga:
6. Papan “In Memoriam“
Foto-foto pejuang reformasi yakni Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan dan Hendriawan Sie, dipajang dalam bingkai berukuran besar di Museum Tragedi 12 Mei 1998.
Selain bingkai foto besar, masih ada papan “In Memoriam” yang terletak di sebelah deretan foto para korban.
Baca juga:
Papan “In Memoriam” berisi profil singkat keempat pejuang reformasi. Pengunjung bisa mengenal korban melalui nama lengkap, asal daerah, fakultas, dan kebiasaannya semasa hidup.
7. Rekaman video
Potongan rekaman video peristiwa tragedi 12 Mei 1998 ditampilkan di televisi tabung dalam museum ini.
Televisi ini diapit oleh dinding foto dan kronologi Museum Tragedi 12 Mei 1998. Sembari melihat koleksi foto, pengunjung akan ditemani dengan audio visual dari cuplikan wawancara saksi dan video peristiwa.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas