
JAKARTA, EDA WEB – dikenal sebagai sepeda ikonik dengan desain klasik dan kesan elegan yang kuat.
Di Indonesia, skuter asal ini memiliki penggemar tersendiri yang rela merogoh kocek lebih dalam untuk edisi-edisi tertentu.
Baca juga:
Menariknya, harga Vespa tak hanya ditentukan oleh model dan tahun produksi, tetapi juga oleh negara asal perakitannya. Vespa rakitan Italia diketahui memiliki banderol yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan unit yang diproduksi di Vietnam.
Dennil Sagita, pemilik bengkel spesialis Vespa modern Scooter VIP di Bekasi, Jawa Barat, mengatakan bahwa perbedaan harga ini bukan tanpa alasan. Faktor teknis dan nilai prestise menjadi pertimbangan utama di kalangan penggemar Vespa.
“Contohnya untuk GTV Sei Giorni, ada dua versi, yang pertama, warna hijau itu buatan Italia, sedangkan yang hitam (Sei Giorni II) itu sudah dirakit di Vietnam,” kata Dennil kepada EDA WEB, Rabu (12/6/2025).
Ia menyebutkan, perbedaan keduanya cukup mencolok, termasuk dari sisi harga.
Baca juga:
“Sei Giorni tahun 2018 yang hijau dijual Rp 190 juta saat baru. Sedangkan versi hitam tahun 2020, barunya dijual Rp 155 juta,” ujar Dennil.
Menurut dia, harga bekasnya pun mengikuti tren tersebut.
“Yang Sei Giorni hijau malah sekarang tambah mahal, bisa tembus Rp 200 jutaan. Sedangkan yang hitam justru turun,” lanjutnya.
Tak hanya dari sisi harga, Vespa buatan Italia dan Vietnam juga memiliki perbedaan dari aspek teknis, khususnya dalam hal kompatibilitas suku cadang untuk modifikasi.
Dennil mencontohkan pengalamannya saat melakukan bore-up GTV Sei Giorni II menggunakan blok dari Malossi, produsen komponen performa asal Italia. Hasilnya, tidak semua bagian bisa langsung dipasang.
Baca juga:
“Ternyata Malossi bikin produk yang khusus untuk Sei Giorni versi hijau. Waktu dicoba ke versi hitam, nggak bisa langsung pasang—head-nya enggak cocok, tensioner beda, diameter juga beda. Jadi enggak plug and play. Yang bisa dipasang cuma blok-nya, tapi head-nya enggak masuk,” jelasnya.
Kasus serupa juga terjadi pada model Vespa LX. Versi lawas yang dulu diimpor langsung oleh Sun dari Italia disebut memiliki kualitas material yang lebih baik dibanding versi rakitan Vietnam.
Baca juga:
“Mungkin beberapa parts-nya ambil dari subkontraktor Italia, seperti Magneti Marelli untuk kelistrikan dan komponen lainnya. Sedangkan yang produksi Vietnam, subkontraktornya banyak dari Asia,” ujarnya.
Dengan berbagai perbedaan tersebut, tidak heran jika Vespa buatan Italia masih menjadi incaran kolektor dan penggemar berat.
Selain kualitas, nilai gengsi dari label “Made in Italy” tetap menjadi daya tarik tersendiri, meski harus ditebus dengan harga yang lebih mahal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas