
JAKARTA, EDA WEB – Angkatan Udara () diketahui memiliki sejumlah () dengan tampilan gagah dan khas militer.
Hal ini terlihat dari sebuah foto yang diterima redaksi EDA WEB, menampilkan satu unit rantis berwarna gelap dengan desain agresif dan proporsi khas kendaraan tempur ringan.
Baca juga:
Meski belum ada keterangan resmi dari TNI AU, rantis tersebut diduga kuat merupakan atau All Terrain Assault Vehicle, kendaraan taktis buatan dalam negeri yang dikembangkan PT Sentra Surya Ekajaya (SSE Defence) dan dirakit di Tangerang, Banten.
P6 ATAV diperkenalkan ke publik sejak 2016. ini sudah ada sebelum hadirnya Maung produksi PT Pindad yang kini juga banyak digunakan oleh TNI.
Dirancang sebagai kendaraan serbu ringan berpenggerak 4×4, P6 ATAV mampu mendukung mobilitas pasukan dalam berbagai skenario operasi, baik di wilayah perkotaan maupun medan terbuka.
Salah satu satuan yang menggunakan P6 ATAV adalah Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat), yang dulu dikenal sebagai Korps Pasukan Khas (Korpaskhas).
Baca juga:
Selain itu, rantis ini juga digunakan oleh pasukan elite lainnya seperti Kopassus (TNI AD) dan Denjaka (TNI AL).
P6 ATAV dibekali mesin diesel 4 silinder berkapasitas 2.500 cc dengan turbo. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 144 PS pada 3.400 rpm, dan ditempatkan di bagian belakang kendaraan.
Untuk menunjang mobilitas di medan berat, P6 ATAV menggunakan sistem penggerak empat roda (4×4) serta suspensi independen di keempat rodanya.
Baca juga:
Rantis ini juga dilengkapi ban berteknologi run-flat, yang memungkinkan kendaraan tetap melaju meski ban dalam kondisi bocor atau kempis.
Dari sisi keamanan dan pertahanan, P6 ATAV memiliki dudukan senjata di dua titik: di samping untuk senjata kaliber 5,56 mm dan di atas untuk kaliber 7,62 mm.
Baca juga:
Kendaraan ini mampu mengangkut hingga lima personel, termasuk satu penembak. Selain itu, P6 ATAV juga dapat dipasangi sistem senjata kendali jarak jauh atau Remote Controlled Weapon Station (RCWS), menambah fleksibilitas operasional di lapangan.
Untuk perlindungan tambahan, P6 ATAV dibangun dengan rangka tubular dari baja ringan dan dilengkapi dengan pelindung zirah berstandar STANAG Level 1, sesuai dengan standar NATO.
Kendaraan ini juga dirancang agar bisa diangkut menggunakan helikopter maupun pesawat angkut C-130 Hercules, menjadikannya cocok untuk misi cepat dan lintas medan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas