Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Rutin Makan Timun?

  
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Rutin Makan Timun?

EDA WEB– sering kali dianggap sebagai sayuran, padahal secara botani, merupakan buah.

Selain menyegarkan, timun juga kaya akan nutrisi dan memiliki kadar air yang sangat tinggi, yaitu sekitar 96 persen. Kandungan inilah yang membuat timun sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Dilasir dari Verywell Health, berikut berbagai bagi kesehatan tubuh:

1. Membantu menjaga hidrasi tubuh

Timun mengandung air sekitar 96 persen, setara dengan kadar air pada selada. Kandungan air yang tinggi ini sangat bermanfaat untuk menjaga hidrasi, terutama di cuaca panas.

Hidrasi yang cukup membantu:

-Mengatur suhu tubuh

-Melumasi sendi

-Mencegah infeksi

-Mengalirkan nutrisi ke sel

-Menjaga fungsi organ

-Meningkatkan kualitas tidur, memori, dan suasana hati

Sekitar 20 persen kebutuhan cairan harian dapat diperoleh dari makanan. Wanita dewasa disarankan minum sekitar 9 gelas cairan per hari, sementara pria sekitar 13 gelas.

2. Menguatkan tulang

Timun mengandung vitamin K dalam jumlah tinggi yang penting untuk kesehatan tulang. Kekurangan vitamin K dikaitkan dengan meningkatnya risiko patah tulang.

Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi minimal 109 mikrogram vitamin K1 per hari memiliki risiko patah tulang panggul lebih rendah secara signifikan.

3. Menurunkan risiko kanker

Timun mengandung lignan, yaitu senyawa polifenol yang bersifat antioksidan. Lignan telah dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker payudara pada wanita pascamenopause.

Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi lignan dapat menurunkan risiko kanker usus besar, lambung, dan esofagus. Namun, studi lanjutan pada manusia masih dibutuhkan untuk memastikan manfaat ini.

4. Menjaga kesehatan jantung

Flavonoid dalam timun membantu menjaga kesehatan kardiovaskular. Kandungan ini memiliki berbagai efek positif, seperti:

-Mencegah penumpukan plak di arteri (antiaterogenik)

-Mencegah penggumpalan darah (antitrombotik)

-Melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas (antioksidan)

5. Membantu mengontrol gula darah

Studi menunjukkan bahwa timun bersifat antihiperglikemik, artinya mampu menurunkan kadar gula dalam darah. Kandungan ini menjadikan timun sebagai salah satu pilihan makanan yang aman dan bermanfaat bagi penderita diabetes.

6. Mengurangi peradangan

Secara topikal, irisan timun sering digunakan untuk mengatasi mata bengkak atau kulit yang terbakar sinar matahari.

Penelitian menunjukkan bahwa efek antiinflamasi timun berasal dari kemampuannya menghambat enzim tertentu atau memengaruhi sinyal dalam sel.

7. Menyehatkan kulit

Konsumsi timun secara rutin dapat membantu mencegah infeksi kulit dan mengurangi iritasi. Timun bersifat menenangkan, membantu mengatasi kemerahan, dan menyegarkan kulit, terutama setelah terpapar sinar matahari.

Kandungan gizi timun

Meskipun sebagian besar terdiri dari air, timun tetap kaya nutrisi. Dalam satu buah timun ukuran sedang (sekitar 300 gram) terkandung:

Kalori: 45

Protein: 2 gram

Karbohidrat: 11 gram

Serat: 1,5 gram

Gula: 5 gram

Kalsium: 48 mg

Magnesium: 39 mg

Fosfor: 72 mg

Kalium: 442 mg

Vitamin C: 8 mg

Folat: 21 mcg

Kolin: 18 mg

Vitamin A: 15 mcg

Beta-karoten: 135 mcg

Vitamin K: 49 mcg

Siapa yang perlu waspada konsumsi timun?

Meskipun bermanfaat, ada beberapa kondisi yang perlu mempertimbangkan kembali konsumsi timun:

-Masalah pencernaan: Bagi penderita sindrom iritasi usus (IBS) atau gangguan lambung, timun bisa menyebabkan perut kembung atau gangguan pencernaan.

-Gangguan pembekuan darah: Timun mengandung vitamin K tinggi. Jika Anda mengonsumsi pengencer darah seperti warfarin, hindari makan timun berlebihan karena bisa mengganggu efektivitas obat.

-Alergi: Bagi penderita alergi serbuk sari, konsumsi timun segar bisa memicu sindrom alergi oral, seperti gatal di mulut atau tenggorokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas