
CANBERRA, EDA WEB – Perdana Menteri Australia, , menyatakan heran atas klaim Perdana Menteri , , yang mengatakan “tidak ada kelaparan di Gaza.”
Kepada anggota parlemen Partai Buruh yang dipimimpinnya, PM Albanese mengatakan bahwa pernyataan tersebut “tidak masuk akal.”
Albanese melontarkan komentar tersebut menanggapi pertanyaan dari seorang anggota parlemen dari Partai Buruh tentang kapan Australia akan mengakui kenegaraan .
Baca juga:
PM Albanese sepertinya secara langsung mengkritik PM Netanyahu, yang mengunggah sebuah video ke X dengan mengatakan, “Tidak ada kelaparan di Gaza, tidak ada kebijakan kelaparan di Gaza.”
Pernyataan tersebut juga pernah diucapkan oleh Wakil Duta Besar Israel untuk Australia, Amir Meron.
“Klaim bahwa tidak ada kelaparan di Gaza tidak masuk akal,” kata PM Albanese kepada anggota Partai Buruh, menurut seorang juru bicara.
Baca juga:
Ia kemudian menjelaskan prasyarat Australia untuk mengakui Palestina, salah satunya “reformasi demokratis” di wilayah tersebut.
Akan tetapi, ia mengindikasikan adanya hambatan yang bukannya tidak dapat diatasi, merujuk pada kutipan terkenal dari Nelson Mandela yang mengatakan “segalanya selalu tampak mustahil sampai terwujud.”
Pemimpin Oposisi di Australia, Sussan Ley dari Partai Liberal, mengatakan bahwa ia “sangat terpukul melihat gambar-gambar” yang muncul dari Gaza, tetapi menolak mengatakan apakah menurutnya kelaparan sedang terjadi.
Baca juga:
“Ini adalah situasi yang kompleks di lapangan… Saya senang melihat bantuan mengalir lebih jauh dan lebih baik,” ujarnya kepada para wartawan di Canberra.
Susan menambahkan, perang di Gaza “bisa berakhir besok” jika Hamas membebaskan para sandera dan menyerah.
“Sangat penting bagi kita untuk mengetahui bahwa dasar-dasar dari keadaan yang sekarang kita lihat sebagai situasi mengerikan ini dapat diselesaikan oleh Hamas,” ujarnya.
Baca juga:
Kecaman dari PM Australia datang di tengah semakin khawatirnya komunitas dan pemimpin internasional tentang jumlah kematian warga Palestina di pusat-pusat bantuan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation, lembaga yang didukung Israel, serta melihat tingkat kelaparan di jalur Gaza.
Presiden AS Donald Trump juga membantah pernyataan PM Netanyahu, dengan mengatakan bahwa warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza “harus mendapatkan makanan dan keamanan sekarang juga.”
Ketika ditanya apakah setuju dengan pernyataan PM Israel, Presiden Trump menjawab, “Berdasarkan tayangan televisi, saya rasa tidak terlalu karena anak-anak itu terlihat sangat lapar.
Baca juga:
“Tidak ada yang melakukan sesuatu yang hebat di sana, di semua tempat di sana berantakan.”
Pada Senin (28/7/2025), Presiden Trump juga mengumumkan bahwa negaranya akan berupaya membangun pusat-pusat bantuan pangan tanpa pagar pembatas di Gaza.
Hal ini, menurutnya, bagian dari upaya untuk menambah pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan ia berharap negara-negara lain akan berkontribusi.
Baca juga:
Sebelumnya dilaporkan ada diskusi bilateral antara PM Albanese dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tentang situasi di Gaza.
PM Albanese mengusulkan rencana perdamaian di Jalur Gaza yang mencakup gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang dicap sebagai kelompok teroris di Australia.
Diproduksi oleh Erwin Renaldi, simak laporannya dalam
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas