Bahlil Minta Restu Prabowo Evaluasi Izin Lapangan Minyak Telantar di Natuna

  

JAKARTA, EDA WEB – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta restu Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi izin telantar di kawasan , Kepulauan Riau.

Pasalnya, banyak lapangan minyak yang tidak beroperasi meski sudah dipegang oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Evaluasi itu akan memungkinkan izin eksplorasi dialihkan kepada kontraktor lain.

“Kami mohon izin Bapak Presiden dan mohon arahan, sekiranya Bapak Presiden berkenan, kami akan mengevaluasi izin-izin ini untuk kita kembalikan kepada KKKS lain yang mampu mewujudkan agar bisa meningkatkan lifting,” kata Bahlil saat peresmian lapangan minyak Forel dan Terubuk di Natuna, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/5/2025).

Bahlil mengungkapkan, optimalisasi lapangan tersebut akan meningkatkan sekitar 5.000 – 7.000 barrel.

Hal ini, menurutnya, akan mempercepat target lifting mencapai 900.000 hingga 1 juta barrel per hari pada 2029-2030 sesuai dengan arahan Prabowo.

“Di sekitar blok-blok ini ternyata masih banyak blok-blok yang bisa kita kerjakan, tetapi pemegang izinnya sudah lama dipegang dan tidak beroperasi. Dan ini bisa meningkatkan lagi kurang lebih sekitar 5.000 sampai dengan 7.000 barrel di sekitar sini,” ucap Bahlil.

Menurutnya, hal itu akan melengkapi lapangan minyak Forel dan Terubuk yang menghasilkan 20.000 barrel per hari jika berproduksi.

“Dalam tahun 2027-2028 ketika ENI (salah satu KKKS) mulai berproduksi, itu Insya Allah kita akan mendapatkan konsentrat sebesar 90.000 barrel. Jadi target kita dengan kalkulasi yang ada untuk 2028-2029 itu minimal 800.000, 900.000, sampai 1 juta Insya Allah kami sebagai Patriot Bangsa akan siap menjalankan,” tandas Bahlil.

Sebagai informasi, Lapangan Forel akan memulai produksinya pada 12 Mei 2025 dengan target 10.000 barrel per hari (BOPD).

Sementara Lapangan Terubuk mulai beroperasi pada Oktober 2025 dengan proyeksi 6.500 BOPD.

Jika tambahan lifting sebesar 20.000 barrel per hari dari lapangan Natuna terealisasi, dan harga minyak mentah diasumsikan 80 dollar AS per barrel, maka potensi tambahan pendapatan harian mencapai 1.320.000 dollar AS atau sekitar Rp 21,8 miliar (kurs Rp 16.500).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas