
TEL AVIV, EDA WEB – Serangan dan Amerika Serikat terhadap tiga situs nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025) malam dianggap sebagai upaya untuk menghentikan Teheran memproduksi .
Namun, Iran telah berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya tidak digunakan untuk memproduksi senjata, melainkan untuk tujuan sipil.
Di tengah ketegangan tersebut, dunia internasional justru mencurigai Israel menyembunyikan persenjataan nuklirnya sejak puluhan tahun lalu, sebagaimana dilansir dari SkyNews, Senin (23/6/2025).
Baca juga:
“Isu ini sangat tidak transparan, sangat sedikit informasi rinci tentangnya,” ujar Profesor Nick Ritchie, pakar keamanan internasional dan proliferasi nuklir dari Universitas York.
“Tapi tidak ada perdebatan soal apakah Israel punya senjata nuklir atau tidak. Semua orang tahu bahwa mereka punya,” tambahnya.
Sejak kapan Israel diduga memiliki senjata nuklir?
Berdasarkan dokumen riset parlemen Inggris, Israel diperkirakan mulai mengembangkan senjata nuklir sejak awal 1960-an.
Baca juga:
“Israel mengembangkan senjata nuklir karena merasa terancam oleh negara-negara Arab yang menentangnya dan mungkin didukung Uni Soviet,” jelas Prof Ritchie kepada Sky News.
Menurutnya, trauma Holocaust serta ketakutan akan eksistensi negara Yahudi mendorong Israel mencari jaminan keamanan mutlak.
Sebuah memo rahasia dari Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger kepada Presiden Richard Nixon pada 1969 bahkan menyebut Israel telah membeli jet tempur Phantom dari AS yang mampu membawa senjata nuklir.
Baca juga:
Pengakuan tidak langsung
Pada akhir 1980-an, seorang mantan teknisi nuklir Israel, Mordechai Vanunu, membocorkan detail tentang reaktor nuklir Dimona milik negaranya kepada media Inggris.
Dari situ, para ahli menyimpulkan bahwa Israel kemungkinan besar telah memproduksi cukup bahan untuk 200 hulu ledak nuklir.
Akibatnya, Vanunu diculik oleh agen Mossad, dibawa kembali ke Israel, dan dijatuhi hukuman penjara selama 18 tahun.
Baca juga:
Beberapa pejabat yang sudah pensiun, termasuk mantan Perdana Menteri Ehud Barak, juga pernah mengakui kepemilikan senjata nuklir oleh Israel.
“Beberapa mantan perdana menteri, seperti Ehud Barak, mengakuinya setelah tidak menjabat,” ujar Profesor Ritchie.
Menariknya, Israel juga tidak menandatangani Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang mewajibkan negara non-nuklir untuk tidak membangun atau memperoleh senjata nuklir.
Baca juga:
Senjata apa yang dimiliki Israel?
Kebijakan tertutup Israel membuat estimasi jumlah dan jenis senjata nuklir yang dimiliki sulit untuk dipastikan.
Namun, menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Israel kemungkinan memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir yang berbahan plutonium.
“Diperkirakan Israel punya senjata berbasis fisi, seperti bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki,” jelas Ritchie.
Baca juga:
Cara peluncuran: dari udara, darat, hingga laut
Menurut laporan parlemen Inggris, Israel kemungkinan memiliki kemampuan nuclear triad, yang berarti bisa meluncurkan senjata nuklir dari udara, darat, atau laut.
Negara ini diyakini memiliki rudal balistik darat Jericho yang jaraknya bisa melampaui 5.500 km, meski pemerintah Israel tak pernah mengonfirmasi keberadaan atau kapasitasnya. Sekitar 50 hulu ledak diperkirakan disiapkan untuk peluncuran via darat.
Tak kalah penting, Israel juga memiliki lima kapal selam kelas Dolphin, yang diyakini mampu membawa senjata nuklir, memberikan kemampuan serangan kedua (second-strike capability).
Baca juga:
Namun, menurut SIPRI, karena Israel tidak secara resmi mengakui kepemilikan senjata nuklir, maka sangat tidak jelas dalam situasi apa mereka akan menggunakan senjata-senjata tersebut.
Isu keadilan global dan hipokrisi Barat
Keberadaan sering menimbulkan pertanyaan etis di kancah internasional mengenai alasan negara lain tidak boleh punya senjata nuklir, tapi Israel diperbolehkan.
“Argumen bahwa senjata nuklir boleh untuk Israel tapi tidak untuk negara lain di kawasan ini dipandang banyak pihak sebagai bentuk hipokrisi Barat,” kata Profesor Ritchie.
Oleh karena itu, negara seperti Mesir sejak lama mendorong pembentukan perjanjian regional untuk melarang seluruh senjata pemusnah massal, baik kimia, biologi, maupun nuklir, di Timur Tengah.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas