BPS Tunda Rilis Data Ekspor-Impor, Airlangga Sebut Bukan karena Hasil Buruk

  
BPS Tunda Rilis Data Ekspor-Impor

JAKARTA, EDA WEB – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian membantah bahwa hasil buruk menjadi alasan Badan Pusat Statistik () menunda rilis ekspor-impor yang biasanya dimumkan pada tanggal 15 setiap bulannya.

“Tidak ada kita kekhawatiran,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).

Ia tidak menjawab lebih lanjut apa alasan utama BPS menunda perilisan.

Namun, ia menegaskan bahwa BPS selalu independen saat melaporkan seluruh data, tak terkecuali data ekspor dan impor.

“Kalau BPS selalu independen dalam melaporkan statistik,” kata Airlangga.

Sebelumnya diberitakan, BPS mengubah jadwal rilis data perdagangan dari semula setiap tanggal 15 menjadi setiap awal bulan.

Keputusan ini dinilai bisa menimbulkan .

Ekonom Universitas Andalas Syafruddin Karimi menilai penundaan ini tidak seharusnya dilakukan mendadak.

Menurut dia, perlu ada masa transisi dan komunikasi publik yang jelas.

“Keputusan ini berisiko menciptakan ketidakpastian di kalangan investor, pelaku usaha, dan analis pasar yang selama ini mengandalkan data tersebut sebagai referensi utama dalam pengambilan keputusan jangka pendek,” ujarnya saat dihubungi EDA WEB, Kamis.

Syafrudin menjelaskan bahwa data ekspor dan impor bukan sekadar statistik.

Data ini berperan penting dalam membentuk ekspektasi pasar terhadap neraca perdagangan, nilai tukar, dan arah kebijakan moneter.

Ketika data tidak tersedia saat pasar memperkirakan kehadirannya, risiko fluktuasi dan spekulasi bisa meningkat.

“Pelaku pasar membutuhkan kejelasan, konsistensi, dan prediktabilitas dalam rilis data makro. Ketidakhadiran data pada pertengahan bulan menciptakan ruang kosong informasi yang seharusnya tidak terjadi,” ucap Syafrudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas