Dedi Mulyadi Kritik Pantai Palabuhanratu Penuh Sampah dan Macet, DKP Jabar Terjunkan Petugas Kebersihan

  
Balas Kritik Atalia dengan Sebut Hanya 38 Sekolah Dibangun dalam 5 Tahun

BANDUNG, EDA WEB – Gubernur menginstruksikan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jabar untuk turun tangan membenahi persoalan di kawasan , Kabupaten .

Instruksi tersebut dikeluarkan setelah Dedi Mulyadi menemui sejumlah masalah, mulai dari sampah yang berserakan hingga kemacetan menuju lokasi wisata yang menjadi salah satu favorit di Jabar.

Menanggapi hal itu, Kepala Rinny Cempaka mengatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan petugas kebersihan ke kawasan Pantai Palabuhanratu.

“Tenaga kebersihannya gabungan dari provinsi dan Kabupaten ,” ujarnya saat dihubungi awak media, Senin (4/8/2025).

Baca juga:

Ia menambahkan, DKP Jabar siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam upaya penataan kawasan tersebut.

Selain itu, DKP juga memberikan dukungan berupa sarana pengangkutan sampah di area pantai yang berada di ujung Kabupaten Sukabumi.

“Provinsi lebih membantu para proses pengangkutan sampahnya,” kata Rinny.

Baca juga:

Kritikan Dedi Mulyadi

Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi menyebut perlunya penataan serius di kawasan Pantai Pelabuhan Ratu.

Terlebih, Kabupaten Sukabumi menyimpan potensi tinggi di bidang pariwisata.

“Yang pertama, daerah garis pantai tertutupi oleh berbagai bangunan dengan tata kelola yang sangat memprihatinkan, sampah-sampah bertebaran di mana-mana, dan tidak terkelola dengan baik,” ujar Dedi dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/8/2025).

Baca juga:

Ia juga menyoroti bau menyengat atau tidak sedap di area tempat pelelangan ikan.

Kemudian, akses menuju lokasi wisata pun dinilai bermasalah.

Bahkan, kemacetan panjang yang terjadi di kawasan Cibadak menjadi persoalan tersendiri yang diperparah dengan adanya antrean kendaraan tambang.

“Kita menuju obyek wisata harus bertarung dengan truk-truk pengangkut bahan material tambang yang besar-besar dan kita juga mengalami kecemasan sebenarnya. Takut truknya tidak kuat menanjak, mundur lagi,” kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas