
EDA WEB — PT Kino Indonesia Tbk kembali menunjukkan kiprahnya dalam mendukung pengembangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), khususnya di sektor pangan olahan.
Berkat konsistensi dalam mendampingi UMKM sejak 2021, Kino Indonesia mendapat penghargaan “Pendampingan UMKM Pangan Olahan Melalui Program Orang Tua Angkat (OTA) secara Berkelanjutan” dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penghargaan ini diberikan dalam acara Gebyar Layanan Publik Terpadu Pangan Olahan yang digelar pada Jumat (25/7/2025).
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Innovation Director Kino Indonesia Budi Susanto. Menurut Budi, penghargaan tersebut menjadi bentuk apresiasi atas komitmen perusahaan yang aktif mendampingi pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan. Ini sejalan dengan standar keamanan serta kualitas pangan dari BPOM.
Baca juga:
Budi menilai bahwa sejak awal, Kino Indonesia percaya bahwa kemajuan UMKM merupakan kunci penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Pendampingan UMKM bukan hanya soal pelatihan, melainkan tentang keterlibatan nyata dalam membantu mereka naik kelas dan mampu bersaing secara sehat.
“Ini juga bagian dari komitmen kami terhadap (prinsip) Environmental, Social, and Governance (ESG), terutama pada aspek sosial melalui pemberdayaan UMKM secara konkret dan berkelanjutan,” kata Budi dalam siaran pers yang diterima EDA WEB, Senin (4/8/2025).
Sebagai mitra Program OTA, Kino konsisten menjalankan program pendampingan bagi pelaku UMKM sejak 2021. Ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Baca juga:
Pendampingan yang diberikan meliputi pelatihan peningkatan kapasitas, termasuk bimbingan teknis seputar produksi pangan yang aman dan berkualitas. Tak hanya itu, Kino juga menyediakan bantuan berupa alat dan sarana produksi guna meningkatkan mutu produk serta daya saing pelaku UMKM.
Dengan pendekatan menyeluruh dan berkelanjutan, Kino memastikan setiap mitra UMKM tidak hanya memahami standar produksi, tetapi juga mampu menerapkannya secara mandiri dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Memasuki 2025, Kino memperkuat kontribusinya dengan terlibat dalam dua program strategis dalam Program OTA. Pertama, Kino turut mendukung pelaksanaan program Sadar Pangan Aman (SAPA) di Pontianak dan Tasikmalaya.
Baca juga:
Program tersebut memberikan bimbingan teknis kepada lebih dari 10 pelaku UMKM tentang tata cara produksi pangan olahan yang baik dan aman.
Kedua, Kino memberikan pendampingan intensif kepada salah satu UMKM asal Banyuwangi yang bergerak di sektor obat bahan alam (OBA). Pendampingan ini dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari proses pendirian dan legalitas badan usaha, pengurusan perizinan, hingga registrasi produk. Tujuannya, agar memenuhi standar BPOM dan siap masuk ke pasar nasional.
Salah satu pelaku UMKM binaan Kino dari Banyuwangi, Sri, menceritakan bagaimana pendampingan yang diberikan membawa perubahan besar dalam usahanya. Berkat itu, ia mulai memahami pentingnya standar dan legalitas usaha setelah mendapatkan pendampingan.
Baca juga:
Sebelumnya, ia hanya berfokus pada proses produksi. Kini, dengan bimbingan yang diterima, ia merasa lebih siap membangun usaha yang tertata dan berkelanjutan.
“Ini baru awal. Namun, saya yakin langkah kecil ini akan membawa usaha saya ke tingkat yang lebih tinggi,” tutur Sri.
Program OTA mencerminkan komitmen jangka panjang Kino terhadap tata kelola yang bertanggung jawab dan berorientasi pada keberlanjutan.
Baca juga:
Melalui kolaborasi erat dengan BPOM, Kino tidak hanya memberikan pendampingan teknis, tetapi juga membantu membentuk pola pikir pelaku UMKM agar menjadikan mutu, keamanan, dan kepatuhan sebagai fondasi utama dalam menjalankan usaha.
“Melalui program tersebut, Kino ingin membentuk UMKM yang siap secara legal dan operasional. Kami ingin agar UMKM memiliki kesadaran jangka panjang terhadap kualitas produk, keselamatan konsumen, dan dampak usahanya bagi masyarakat serta lingkungan,” kata Budi.
Ke depan, Kino Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas dampak sosial positif melalui kemitraan strategis, inovasi berkelanjutan, dan peran aktif. Tujuannya, untuk mendorong UMKM agar mampu naik kelas di berbagai sektor.
Program tersebut menjadi bagian penting dari implementasi pilar ESG perusahaan yang terintegrasi dengan strategi bisnis dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Sumber : Kompas