Gempa M 6,1 Guncang Pulau Kreta Yunani, Terasa sampai Mesir

  
Penjelasan BMKG soal Gempa 6

HERAKLION, EDA WEB – Gempa bumi bermagnitudo 6,1 mengguncang , Yunani, Kamis (22/5/2025), menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Meski gempa cukup kuat, belum ada laporan kerusakan besar atau korban jiwa dari kejadian tersebut.

Guncangan terjadi pada pukul 03.19 GMT, dengan episentrum 82 kilometer di timur laut ibu kota Kreta, Heraklion, pada kedalaman 68 kilometer. Jurnalis AFP melaporkan, gempa terasa sampai Athena bahkan Mesir.

Baca juga:

Stasiun televisi Pemerintah Yunani, ERT, menyebutkan bahwa warga di Kreta, termasuk wilayah Rethymno dan Lasithi, banyak yang terbangun tepat setelah pukul 06.00 pagi waktu setempat dan segera keluar rumah sebagai langkah antisipasi.

Beberapa media lokal juga menayangkan kondisi supermarket yang berantakan dan melaporkan adanya tanah longsor kecil di jalan pedesaan.

Athanassios Ganas, Direktur Jenderal Penelitian di Institut Geodinamika Observatorium Nasional Athena, menjelaskan, “Gempa terjadi pada kedalaman yang sangat dalam dan tidak ada alasan khusus bagi penduduk untuk khawatir,” kepada ERT.

Kantor berita nasional ANA menyatakan, unit pemadam kebakaran di Kreta telah disiagakan dan melakukan patroli untuk memastikan situasi tetap terkendali.

Wali Kota Heraklion, Alexis Kalokerinos, memastikan tidak ada masalah berarti di kota dan menegaskan bahwa sekolah tidak perlu ditutup.

Baca juga:

Gempa kali ini terjadi lebih dari seminggu setelah gempa serupa bermagnitudo 6,1 mengguncang dekat Pulau Kasos, sebelah timur Kreta.

Wilayah tersebut, yang populer bagi wisatawan, berkali-kali dilanda gempa dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, sejumlah sekolah di pulau Santorini dan sekitarnya sempat ditutup sementara.

Sejak Januari, ribuan gempa bumi berukuran kecil hingga menengah tercatat di sekitar gugusan Cyclades, termasuk pulau Santorini, Amorgos, Ios, dan Anafi di tenggara Yunani daratan.

Wilayah Laut Aegea memang dikenal sebagai daerah rawan gempa karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Afrika, Anatolia, dan Eurasia.

Akan tetapi, para ahli menyebut fenomena gempa dengan intensitas seperti ini jarang terjadi sejak pencatatan resmi dimulai pada 1964.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas