![[KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Perlihatkan Serangan AS ke Fordow](https://edaweb.blog/content/uploads/2025/06/6858bd14beb9a.png)
TEHERAN, EDA WEB – kembali melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir bawah tanah di Fordo, Provinsi Qom, yang terletak di sebelah selatan Teheran. Serangan ini dilaporkan oleh kantor berita lokal Iran, Tasnim.
“Penyerang menyerang situs nuklir Fordo lagi,” ujar juru bicara otoritas manajemen krisis Provinsi Qom seperti dikutip Tasnim, Senin (23/6/2025).
Serangan terbaru ini terjadi hanya sehari setelah serang Iran dengan meluncurkan operasi militer besar-besaran terhadap beberapa , termasuk di Isfahan, Natanz, dan Fordo.
Baca juga:
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeklaim bahwa serangan tersebut telah melenyapkan kemampuan nuklir Iran.
Namun, sejumlah pejabat lainnya menyatakan masih terlalu dini untuk memastikan dampak nyata terhadap program nuklir negara tersebut.
Pemerintah Iran mengutuk serangan tersebut dan menyatakan akan melakukan pembalasan.
Baca juga:
Iran juga menyebut tidak ditemukan tanda-tanda kontaminasi radioaktif pascaserangan yang dilancarkan AS.
Serangan dari pihak AS ini dilaporkan terjadi sekitar 10 hari setelah Israel lebih dulu menyerang sejumlah target di Iran pada 13 Juni 2025.
Dalam serangan itu, ilmuwan nuklir, komandan militer tingkat tinggi, pangkalan militer, fasilitas nuklir Iran, hingga kawasan permukiman menjadi sasaran.
“Israel melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di ibu kota Iran yang menargetkan lembaga-lembaga pemerintah,” kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam pernyataan tertulis yang dirilis Senin, dikutip dari AFP.
Baca juga:
“Militer Israel melancarkan serangan dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap target-target rezim dan lembaga pemerintah di jantung kota Teheran,” lanjut Katz di tengah memanasnya perang Israel-Iran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas