
EDA WEB – yang terletak di kawasan Jimbaran, Bali, resmi masuk dalam daftar 2025 versi Prix Versailles.
Pengumuman ini disampaikan pada 5 Mei 2025, bertepatan dengan peluncuran edisi ke-11 Prix Versailles, ajang penghargaan arsitektur yang menyoroti karya-karya arsitektural baru maupun hasil renovasi dari berbagai belahan dunia.
Sebagai satu-satunya museum dari Indonesia yang terpilih, Museum Saka bersanding dengan enam museum ternama dunia lainnya seperti Grand Palais di Paris, Kunstsilo di Norwegia, dan Diriyah Art Futures di Riyadh.
Penghargaan ini menegaskan keindahan arsitektur museum sekaligus pengalaman budaya yang kaya dan mendalam bagi pengunjungnya.
“ benar-benar telah menjadi tempat kebanggaan budaya dan sumber inspirasi bagi Bali,” ujar Direktur Museum Saka, Judith E. Bosnak, dalam keterangannya seperti dikutip EDA WEB, Kamis (22/5/2025).
Baca juga:
Koleksi Museum Saka
Museum Saka bukan hanya sebuah bangunan megah dengan desain arsitektur yang memukau, tapi juga rumah bagi koleksi budaya Bali yang kaya dan mendalam, yang menyatu antara tradisi dan inovasi.
1. Ogoh-ogoh: Warisan Seni dan Spiritualitas Bali
Salah satu koleksi yang menarik perhatian adalah cerita dan karya seni ogoh-ogoh, patung raksasa yang menjadi bagian dari ritual Nyepi, Hari Raya Nyepi di Bali. Ogoh-ogoh yang dibuat oleh seniman I Made Sugiantara dan putranya I Wayan Ponco Maryuda ini menggabungkan teknik tradisional dengan sentuhan modern, seperti “robotic ogoh-ogoh” yang unik.
Baca juga:
Cerita di balik ogoh-ogoh menggambarkan tokoh-tokoh mitologi seperti Vishnu, Brahma, dan Sang Boma, simbol kekuatan dan keharmonisan alam serta alam semesta yang seimbang antara penciptaan dan kehancuran.
2. Cetra Masa: Simbol Kesunyian dan Kesadaran
Relief Cetra Masa menggambarkan makna Nyepi sebagai saat kesunyian bukanlah kekosongan, melainkan keadaan jernih yang mengundang kontemplasi.
Jantra—roda waktu yang bisa diputar pengunjung—mengajak untuk memahami waktu dan ritme kosmik dalam tradisi Bali, yang dipadukan dengan sistem Palelindon, kalender unik yang menghubungkan fenomena alam dan sosial.
Baca juga:
3. Karya-karya Tradisional dan Spiritualitas Bali
Museum juga menyimpan koleksi patung batu, rumah dewa (jampana) dengan patung pratima, hingga lontar-lontar kuno yang memuat ilmu pengetahuan dan spiritualitas Bali.
Koleksi ini merefleksikan kekayaan tradisi dan keterampilan seni yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca juga:
4. Seni dan Kalender Bali: Tika dan Palelintangan
Tradisi penanggalan Bali yang rumit dan sarat makna juga hadir melalui karya seni Tika, kalender tradisional yang mengatur hari baik dan buruk berdasarkan perhitungan wariga.
Sementara Palelintangan, kalender bintang Bali, membantu memahami kepribadian melalui penafsiran tanda lintang, menggabungkan unsur spiritual dan sosial masyarakat Bali.
5. Gamelan Angklung dan Kesenian Musik Bali
Seni musik juga hadir dalam koleksi Gamelan Angklung karya Made Tomblos dari Manggis, Karangasem, yang memperkuat ikatan sosial dan religius komunitas Bali melalui permainan gamelan bersama.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas