TEMANGGUNG, EDA WEB – Tak ada yang menyangka, unggahan terakhir Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi Priambodo, yang memperlihatkan dirinya bersama amunisi berukuran besar, menjadi kenangan terakhir sebelum ia gugur dalam , Jawa Barat.

tewas saat meledakkan amunisi yang sudah kedaluwarsa itu.

Jenazah Kopda Eri tiba di rumah duka di Dusun Banjarsari, Desa Kebumen, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, pada Selasa (13/5/2025) pukul 17.00 WIB.

Ratusan pelayat berdatangan, meski hujan deras mengguyur wilayah tersebut, untuk memberikan penghormatan terakhir.

“Almarhum sebelumnya sudah pamit mau bertugas memusnahkan peledak itu di Garut, berangkat dari Jakarta,” kata Rusman (69), ayah Kopda Eri, dilansir dari Tribunjateng.

“Terakhir posting foto membawa amunisi yang besar-besar itu,” sambungnya.

Rusman pun tak pernah menyangka foto itu menjadi foto terakhir yang diunggah putranya. Ia mendapat kabar Kopda Eri tewas, beberapa jam setelah ledakan terjadi.

“Senin sore dikabari istri almarhum, kami sekeluarga kaget,” ujar Rusman.

Kopda Eri adalah salah satu dari empat prajurit TNI yang gugur dalam tugas pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025).

Insiden tersebut juga menewaskan sembilan warga sipil yang diminta membantu memusnahkan amunisi, sehingga total menelan korban 13 jiwa.

Almarhum bertugas di Gudang Pusat Amunisi III (Gupusmu III), unit di bawah Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad) TNI AD, yang menangani penyimpanan dan pemusnahan amunisi tidak layak pakai.

Jenazah Kopda Eri dimakamkan di TPU Banjarsari, desa tempat tinggalnya.

Tenda di halaman rumah duka dipenuhi pelayat dari berbagai kalangan.

Karangan bunga duka berderet di depan rumah, di antaranya dari Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi.

Kopda Eri meninggalkan seorang istri dan dua anak. Ia dikenal sebagai sosok yang disiplin dan berdedikasi dalam tugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas