Longsor di Lembang Meluas, 104 Warga Tinggalkan Rumah Berdesakan Tidur di Masjid

  
Longsor di Lembang Meluas

BANDUNG BARAT, EDA WEB – Dampak dahsyat dari bencana tanah longsor yang menerjang Kampung Areng, RT 01 RW 11, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat makin mengkhawatirkan.

Bencana yang terjadi pada Jumat (16/5/2025) pagi tersebut kini telah memaksa ratusan jiwa penduduk kampung untuk meninggalkan kediaman mereka.

Data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat merilis, sebanyak 21 rumah terdampak dengan jumlah warga yang terdampak longsor sebanyak 104 jiwa.

Warga terpaksa diungsikan ke masjid di kampung tersebut demi menghindari adanya bencana longsor susulan yang masih berpotensi terjadi.

Bupati Bandung Barat, mengatakan, petugas BPBD melakukan asesmen untuk mendata jumlah kerusakan bangunan rumah dan warga terdampak.

“Berdasarkan data dari BPBD, terdapat 21 rumah yang terdampak. Dari jumlah itu, 4 rumah mengalami kerusakan berat dan 2 lainnya mengalami kerusakan sedang. Sebanyak 104 jiwa saat ini mengungsi,” kata Jeje, Sabtu (17/5/2025).

Baca juga:

Jeje menyatakan, prioritas utama pemerintah daerah saat ini adalah memastikan keselamatan seluruh warga dari potensi ancaman longsor susulan.

Pihaknya akan segera menyiapkan tempat pengungsian yang lebih layak dan representatif bagi para korban.

Kondisi pengungsian di masjid saat ini dinilai kurang ideal mengingat jumlah pengungsi dan luas ruangan masjid cukup sempit.

“Kondisinya memang berdesakan, tetapi yang terpenting saat ini adalah seluruh warga aman terlebih dahulu. Kami akan segera mengupayakan tempat pengungsian yang lebih layak agar mereka dapat beristirahat dengan tenang,” jelasnya.

Baca juga:

Meski berdampak ratusan jiwa, Jeje memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut walaupun sempat ada dua korban yang tertimbun setengah badan.

Longsor itu diduga terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Lembang selama dua hari terakhir, hujan deras itu memicu struktur tanah yang labil sehingga menyebabkan bencana.

“Jika kita amati, kondisi tanah di lokasi berdirinya rumah-rumah warga memang sangat labil. Ditambah lagi dengan curah hujan yang tinggi, kami mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat ke area longsor demi menghindari potensi longsor susulan,” paparnya.

Baca juga:

Sementara itu, Siti Nurjanah, salah seorang pengungsi, mengungkapkan alasan keputusannya untuk mengungsi bersama warga lainnya.

Kekhawatiran akan potensi longsor susulan yang bisa terjadi kapan saja menjadi pertimbangan utama.

Rumahnya juga mengalami kerusakan berupa retakan-retakan yang semakin memperparah.

“Rumah rusak juga sudah retak-retak, khawatir kalau masih tinggal di rumah. Jadi sekarang mengungsi saja dulu, demi keselamatan,” tutur Siti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas