
YOGYAKARTA, EDA WEB – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar doa bersama dan tabur bunga untuk mengenang .
Argo merupakan mahasiswa angkatan 2024 yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Sabtu (24/5/2025) dini hari.
Dalam kecelakaan tragis tersebut, Argo Ericko Achfandi yang mengendarai sepeda motor menjadi korban tabrakan oleh sebuah mobil BMW.
Aksi doa bersama ini digelar di depan patung Dewi Keadilan Fakultas Hukum UGM pada Senin (26/5/2025) malam.
Baca juga:
Suasana haru menyelimuti acara yang dihadiri rekan-rekan seangkatan dan civitas akademika UGM.
Duka mendalam dirasakan oleh seluruh mahasiswa Fakultas Hukum UGM atas kepergian Argo.
“Hari ini kami mengenang kematian teman kami, Argo. Teman saya, teman seangkatan kami, teman kami semua. Angkatan 2024 dari Fakultas Hukum,” ujar Ahmad Ridha, teman seangkatan Argo Ericko Achfandi, Senin (26/05/2025).
Baca juga:
Ridha menambahkan bahwa Argo dikenal sebagai pribadi yang baik dan bersahaja.
Rasa kehilangan tidak hanya dirasakan oleh Fakultas Hukum, tetapi juga oleh seluruh komunitas Universitas Gadjah Mada bahkan masyarakat luas.
“Nggak menyangka, saya sangat terkejut. Saya tidak tahu bahwa teman saya adalah korban yang meninggal. Saya sangat terkejut dan tidak percaya bahwa teman teman saya yang pertama kali saya ketemu di fakultas ini. Saya makan gudeg bareng sebagai orang yang dari Jakarta kelaparan, berkumpul, makan gudeg bareng di sini untuk pertama kali,” ucapnya.
Baca juga:
Ridha dan Argo sama-sama berasal dari Jakarta. Bahkan, beberapa hari sebelum kecelakaan, Ridha sempat memberikan ucapan ulang tahun kepada Argo.
“Lalu untuk yang terakhir kalinya saya mengucapkan dia ulang tahun. Saya juga tidak menyangka itu,” ungkapnya.
Teman seangkatan lainnya, Anastasya Shiva, juga mengungkapkan rasa tidak percaya atas kepergian Argo. Beberapa jam sebelum kejadian, Argo bahkan masih aktif di grup dan sempat mengirimkan foto.
Baca juga:
“Jadi kok kayak bohong ya beritanya, tapi Tuhan lebih sayang sama Argo, jadi Argo diambil duluan,” tuturnya.
Anastasya mengenal Argo sebagai sosok yang penyabar dan sangat perhatian kepada teman-temannya.
“Sejauh yang saya kenal, Argo itu orang yang sabar, ya walau diem tapi perhatianya banget-banget,” ungkapnya.
Baca juga:
Baik Ridha maupun Anastasya berharap agar kasus kecelakaan ini dapat diusut hingga tuntas, dan pelaku diberikan hukuman yang setimpal.
“Pelaku harus dapat tindakan sebagaimana mestinya dia mendapat hukuman dan Argo yang sudah meninggal harus mendapat keadilan,” ucapnya.
Mereka juga berharap agar pihak Universitas Gadjah Mada terus mengawal proses hukum hingga tuntas.
“Tentunya berpihak (kepada korban) dan tetap mengawal kasus ini sampai benar-benar tuntas sebagaimana mestinya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas