Mengapa Terjadi Peristiwa Amul Jamaah?

  
Mengapa Terjadi Peristiwa Amul Jamaah?

EDA WEB – merupakan sebuah peristiwa yang menandai kesepakatan antara Hasan bin Ali dengan . Peristiwa penyerahan kekuasaan dari Hasan bin Ali kepada Muawiyah bin Abu Sufyan terjadi di .

Amul Jamaah, yang berarti “tahun perdamaian”, mengakhiri konflik internal di tubuh umat Islam pasca wafatnya dan berakhirnya era Khulafaur Rasyidin.

terjadi pada 25 Rabiul Awwal tahun 41 Hijriah, atau bertepatan dengan tahun 661 dalam kalender Masehi. Amul Jamaah menjadi tonggak penting dalam sejarah perkembangan Islam.

Lantas, ?

Alasan terjadinya Amul Jamaah

Sebelum , umat Islam mengalami pertikaian politik yang dipicu oleh kematian khalifah sebelum Ali, yaitu Utsman bin Affan.

Saat menjadi khalifah, Utsman bin Affan terbunuh oleh pemberontak. Hal ini mendorong munculnya tuntutan untuk menegakkan keadilan dengan segera menunaikan hukuman mati pada para pembunuh Utsman bin Affan.

Kelompok yang bersuara untuk menghukum mati para pembunuh Utsman terdiri dari tokoh-tokoh kunci, seperti Aisyah, Zubair bin Awwam, dan Thalha bin Ubaidillah.

Akan tetapi, kondisi negara dalam keadaan tidak stabil. Ali bin Abi Thalib baru saja memindahkan pusat kekuasaan dari Madinah ke Kufah. Madinah dianggap telah mengalami kemerosotan untuk menjadi ibu kota.

Akhirnya, hukuman mati untuk para pembunuh Utsman bin Affan pun ditunda. Di saat bersamaan, terjadi pencopotan sebagian besar gubernur dari era sebelum Ali, termasuk Muawiyah di Suriah. Hal ini lantas memantik .

Muawiyah, yang masih berkerabat dengan Utsman, menentang kebijakan Ali. Ia pun turut bersuara untuk menyerukan hukuman kepada para pembunuh Utsman bin Affan.

Situasi ini meletuskan dua perang, yaitu Perang Jamal dan Perang Shiffin. Ali berhasil mengatasi Perang Jamal, yang disokong Aisyah, Zubair bin Awwam, dan Thalha bin Ubaidillah.

Akan tetapi, saat Perang Shiffin, Ali kalah diplomasi dengan pihak Muawiyah. Ia harus meletakkan jabatan sebagai khalifah dalam suatu peristiwa bernama tahkim.

Peristiwa ini memicu kekuatan politik baru yang tak suka dengan keputusan Ali, yaitu kelompok Khawarij. Pergolakan politik itu berujung pada terbunuhnya Ali bin Abi Thalib pada 661 M.

Penyerahan kekuasaan

Usai terjadi kekosongan kepemimpinan umat Islam, Hasan bin Ali dibaiat untuk menjadi khalifah baru. Putra tertua Ali itu dibaiat oleh para pendukung ayahnya.

Pengangkatan ini membuat Muawiyah tak senang dan melancarkan pemberontakan. Apalagi, Muawiyah punya kekuatan yang besar. Kekacauan ini membuat Hasan hanya menjabat khalifah secara singkat.

Di tengah perpecahan umat Islam, Hasan bin Ali tidak punya banyak pilihan selain menjalin negosiasi dengan Muawiyah. Ia mengirim surat perdamaian kepada Muawiyah lewat ‘Amr bin Salmah Al-Arhaby. Keduanya sepakat bertemu di .

Akhirnya, pada 25 Rabiul Awwal tahun 41 Hijriah, Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah dan menyatakan setia kepada Muawiyah. Peristiwa ini disebut sebagai Amul Jamaah.

Muawiyah lantas memegang tampuk kekuasaan sebagai khalifah. Muawiyah menjadi selama tahun 661 sampai 680. Setelah wafat, kekhalifahan dipimpin oleh putra Muawiyah, yaitu Yazid, sehingga menandai berlangsungnya Dinasti Umayyah.

Refrensi:

  • Nazmy Indah. (2017). ‘Am Al-Jama’ah: Studi Kritis Atas Perdamaian Antara Hasan bin Ali dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan Tahun 40 H/661 M. (Skripsi). UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
  • Philip K. Hitti. 2010. History of The Arabs. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas