
EDA WEB – Sejumlah kasus keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis () dilaporkan terjadi di beberapa daerah belakangan ini.
Dikutip dari (24/4/2025), beberapa kasus keracunan diduga disebabkan karena makanan yang dikonsumsi siswa sudah basi.
Salah satunya terjadi di SDN 33 Kasipute, Bombana, Sulawesi Tenggara. Di sekolah tersebut, belasan siswa mengalami gejala muntah dan sakit perut.
Dugaan sementara, gejala ini muncul akibat menu MBG berupa ayam tepung, sudah basi saat dibagikan ke siswa.
Kejadian serupa juga dilaporkan di SD Katolik Andaluri, Waingapu, Sumba Timur. Di sana, sebanyak 29 siswa mengalami keracunan setelah menyantap makanan yang mereka sebut terasa basi dan tidak enak.
Belajar dari kasus-kasus ini, penting untuk mengenali tanda-tanda . Apa saja cirinya?
1. Pada makanan Berkarbohidrat
Dikutip dari laman UGM, Ahli Gizi dari RSA UGM, Leiyla Elvizahro, menjelaskan bahwa makanan basi dapat dikenali dari perubahan bau, tekstur, dan warna.
Ia mengimbau masyarakat untuk membiasakan diri mencium aroma makanan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Menurutnya, pancaindra kita umumnya cukup peka untuk mengenali makanan yang sudah basi.
“Makanan seperti nasi, mi, dan lontong yang kaya karbohidrat akan mudah basi jika terlalu lama disimpan pada suhu ruang. Tanda-tandanya antara lain berbau asam, berlendir, atau muncul jamur,” jelas Leiyla.
2. Makanan Berbahan Dasar Daging, Ikan, dan Produk Susu
Makanan berbahan dasar hewani cenderung cepat rusak jika tidak disimpan dengan benar.
Tanda-tanda makanan berbahan daging yang sudah basi meliputi bau menyengat, perubahan warna menjadi kehijauan, serta tekstur yang berlendir.
Sementara itu, susu yang basi biasanya menggumpal dan mengeluarkan bau asam yang tajam.
Jika dikonsumsi, makanan basi dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan dan dehidrasi berat.
3. Sayur dan Buah
Pada sayur dan buah yang membusuk dapat dikenali dari bentuknya yang layu, lembek, atau berlendir.
Sumber : Kompas