PSI Baru 10 Tahun Berdiri Sudah 3 Kali Ganti Ketum, Siapa Saja?

  
Partai Super Tbk ala Jokowi yang Jadi Inspirasi PSI Pilih Ketum Baru

JAKARTA, EDA WEB – () akan menggelar Pemilu Raya yang merupakan forum untuk memilih ketua umum.

Partai yang saat ini dipimpin oleh putra bungsu Joko Widodo (Jokowi), membuka pendaftaran untuk calon ketua umum sejak Selasa (13/5/2025).

Wakil , Andy Budiman menjelaskan bahwa syarat terpenting pendaftaran adalah calon harus berstatus kader dan memegang kartu tanda anggota (KTA) PSI.

“Calon ini yang paling penting dia harus memegang kartu tanda anggota PSI. Jadi yang paling penting itu. Mengenai berapa lama, itu tidak menjadi masalah. Yang paling penting dia punya visi dan misi yang sama dengan PSI, dan itu ditunjukkan dengan kesediaan menjadi anggota PSI,” ujar Andy di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/5/2025).

Selain itu, terdapat dua syarat utama untuk mendaftar sebagai calon , yakni didukung minimal lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.

“Ada dua syarat. Yang pertama, harus mendapatkan minimal lima dukungan DPW. Kalau di PSI itu DPW di tingkat provinsi. Kemudian, di tingkat kabupaten/kota itu minimal 20 DPD. Enggak boleh kurang, tapi boleh lebih,” ujar Andy.

PSI sendiri berdiri pada 16 November 2014 dengan tiga tokoh utama, yakni Raja Juli Antoni, , dan Isyana Bagoes Oka.

Dalam laman resminya, PSI lahir dari kesadaran bahwa politik adalah sebuah tugas mulia untuk mewujudkan kebahagiaan bagi semua orang.

“Kami ingin mendekatkan kembali politik dengan nilai-nilai kebajikan agar lahir negarawan yang seluruh pikiran dan tindakannya didasarkan atas kepentingan yang lebih besar untuk bangsa dan negara Indonesia, bukan sekadar kepentingan pribadi politik jangka pendek,” tertulis dalam laman resmi PSI.

Selama hampir 10 tahun berdiri, PSI sudah tiga kali melakukan pergantian ketua umum. Siapa tiga nama yang pernah menduduki kursi kepemimpinan partai berlambang mawar itu, berikut nama-namanya:

Grace Natalie

Ketua Umum pertama PSI adalah Grace Natalie yang menjabat sejak 16 November 2014 hingga 16 November 2021.

Sebelum terjun ke politik, Grace Natalie Louisa atau Grace Natalie dikenal sebagai jurnalis televisi. Ia pernah berkarier di SCTV, ANTV, hingga TVOne.

Selama kepemimpinannya, PSI gagal melenggang ke DPR pada pemilihan umum (Pemilu) 2019 karena gagal memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.

Saat itu, PSI hanya memperoleh 2.650.361 suara atau 1,89 persen. Meski gagal mengirim wakilnya ke DPR, PSI mendapatkan kursi DPRD di sejumlah daerah seperti Jakarta dan Banten.

Jabatan ketua umum PSI diemban Grace hingga 16 November 2021, sebelum akhirnya digantikan oleh Giring Ganesha.

Setelah lengser dari jabatan ketua umum, Grace Natalie dipercaya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina PSI.

Giring Ganesha

Giring Ganesha menduduki kursi ketua umum PSI pada 16 November 2021 hingga 25 September 2023. Ia sendiri dikenal publik sebagai vokalis Nidji selama 15 tahun sejak 2002 sampai 2017.

Sebelum aktif bersama PSI, Girin terlibat dalam sejumlah kegiatan politik. Salah satunya adalah tergabung dalam relawan Jokowi-Jusuf Kalla pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014.

Kemudian dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2017, Giring menjadi relawan calon gubernur dan calon wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Setelah itu, ia akhirnya resmi bergabung dengan PSI dan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (caleg) Pemilu 2019 di dapil Jawa Barat I.

Giring berhasil mengantongi 47.069 suara. Namun, ia gagal melenggang ke Senayan karena PSI gagal memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.

Belum genap dua tahun menjabat, ia dicopot dari jabatannya sebagai ketua umum dan menyerahkannya kepada putra sulung Jokowi, Kaesang Pangarep.

Setelah posisinya diisi Kaesang, ia mengisi pos Anggota Dewan Pembina PSI.

Kaesang Pangarep

Pada Sabtu (23/9/2023) Kaesang resmi bergabung dengan PSI. Baru dua hari menjadi kader, ia langsung dikukuhkan sebagai ketua umum partai berlambang bunga mawar itu.

Kaesang ditetapkan sebagai Ketua Umum PSI periode 2023-2028 melalui forum Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI.

Adik kandung Gibran Rakabuming Raka itu mengakui bahwa dirinya punya keuntungan sebagai anak Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai presiden, sehingga karier politiknya begitu instan.

“Privilese selalu ada, sudah gitu aja,” ujar Kaesang di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023) malam.

Dalam pidato politiknya, Kaesang mengaku bakal berjuang meloloskan PSI ke DPR pada Pemilu 2024. Meskipun diketahui pada akhirnya PSI gagal memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.

Kaesang juga mengaku jatuh cinta kepada PSI, sehingga memutuskan bergabung ke partai politik yang mencitrakan diri sebagai partai anak muda itu.

“Insya Allah saya siap memimpin konsolidasi PSI ke seluruh nusantara. Saya sadar jalan yang saya pilih itu tidak mudah. Tapi inilah jalan yang saya pilih, jalan yang saya percaya akan membawa kita ke masa depan yang lebih baik,” ujar Kaesang.

Namun belum dua tahun Kaesang menjabat, PSI kembali akan memilih ketua umum lewat forum Pemilu Raya. Pendaftaran dibuka pada 13 hingga 31 Mei 2025.

Setelah itu, pada 18 Juni 2025 akan diumumkan siapa kandidat calon ketua umum PSI. Pada tanggal yang sama juga diumumkan daftar pemilih tetap (DPT) yang akan memiliki hak suara untuk memilih calon ketua umum PSI.

Selanjutnya pada 19 Juni hingga 11 Juli 2025, para calon ketua umum PSI akan memasuki periode kampanye. Kemudian pada 12 Juli hingga 19 Juli 2025, dimulai masa pencoblosan oleh kader PSI secara daring.

Terakhir, pengumuman ketua umum PSI terpilih dilaksanakan pada 19 Juli 2025 dan rencananya diumumkan di Solo, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas