
SEMARANG, EDA WEB – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengalokasikan sebesar Rp 125 miliar dari APBD 2025 untuk 1.248 organisasi kemasyarakatan (ormas).
Setiap ormas menerima dana bervariasi, mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 1 miliar, tergantung besaran program yang diajukan.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng mencatat hingga saat ini sudah 44 persen atau sekitar Rp 55 miliar dari total anggaran yang telah dicairkan kepada 567 ormas penerima.
Baca juga:
“Ada batas bawahnya itu Rp 25 juta. Tapi jika ormas itu kegiatannya cukup banyak, kapasitasnya juga besar. Ada yang Rp 900 juta sampai Rp 1 miliar, itu ormas Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan POLRI (Pepabri),” ujar Plt Kepala Kesbangpol Jateng Muslichah Setiasih, Jumat (23/5/2025).
Adapun lima ormas penerima dana hibah terbanyak di antaranya yakni DPD Pepabri Jateng, DPW Tani Merdeka Indonesia Jateng, DPD KPPI Jateng, Yayasan Gama Putra Bhakti, Yayasan Naful Ammah Kendal.
Muslichah menambahkan bahwa alokasi hibah tahun 2025 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya Rp 112 miliar.
Baca juga:
Kenaikan ini disebabkan oleh bertambahnya ormas yang aktif dan mengajukan program.
“Ada 1.248 ormas semua tersebar di Jawa Tengah. Kalau total anggarannya memang Rp 125 miliar (2025),” lanjut dia.
Jenis Program yang Didanai Ormas Jateng
Ormas penerima dana hibah harus mengajukan proposal yang diverifikasi oleh Kesbangpol. Proposal mencakup beragam kegiatan sosial, seperti: pencegahan narkoba, pendidikan dan literasi digital, pembuatan pupuk organik, seminar parenting, pelatihan ternak lele, dan lomba olahraga dan pentas budaya
Baca juga:
“Kalau peruntukannya sesuai proposal masing-masing ormas,” imbuh Muslichah.
ini menjadi bentuk kemitraan antara pemerintah dan ormas untuk menjalankan program-program pembangunan sosial yang sejalan dengan visi pemerintah daerah.
Ormas penerima juga diwajibkan menyusun laporan pertanggungjawaban sesuai kegiatan yang diajukan dan telah dilaksanakan.
“Yuk bareng-bareng jaga kondusivitas Jawa Tengah. Jawa Tengah adem ayem, masa iya mau dipecah belah karena masalah premanisme,” pungkas Muslichah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas