
EDA WEB – Pernah merasa sakit perut, tidak nyaman setelah mengonsumsi atau produk olahannya?
Bisa jadi itu adalah tanda bahwa Anda mengalami , suatu kondisi yang umum terjadi di berbagai belahan dunia.
Apa itu intoleransi laktosa?
adalah gangguan pencernaan yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa yaitu gula alami yang terdapat dalam susu dan produk susu.
Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan enzim laktase, enzim yang berfungsi untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa, yang kemudian diserap oleh tubuh sebagai sumber energi.
Baca juga:
Kondisi ini sangat umum, bahkan diperkirakan memengaruhi sekitar dua pertiga populasi dewasa di dunia.
Gejala biasanya muncul dalam waktu 30-60 menit setelah mengonsumsi produk yang mengandung laktosa.
Gejala intoleransi laktosa
Gejala intoleransi laktosa bisa bervariasi tergantung pada jumlah laktosa yang dikonsumsi dan sensitivitas tubuh masing-masing. Gejala yang paling umum meliputi:
- Kembung
- Kram perut
- Mual
- Diare
- Perut bergas
- Dorongan mendesak untuk buang air besar
Gejala ini terjadi karena laktosa yang tidak tercerna menarik air ke dalam usus halus dan kemudian difermentasi oleh bakteri di usus besar, menghasilkan gas dan asam lemak rantai pendek.
Jenis dan penyebab intoleransi laktosa
Terdapat beberapa jenis intoleransi laktosa, tergantung pada penyebabnya:
1. Intoleransi laktosa primer
Jenis ini adalah yang paling umum. Terjadi karena produksi enzim laktase menurun seiring bertambahnya usia. Faktor genetik sangat memengaruhi kondisi ini.
2. Intoleransi laktosa Sekunder
Disebabkan oleh kerusakan atau penyakit pada usus halus, seperti penyakit Crohn, celiac, atau akibat kemoterapi. Kondisi ini bisa bersifat sementara.
Baca juga:
3. Intoleransi laktosa kongenital
Merupakan kondisi langka dan diwariskan secara genetik. Bayi yang lahir dengan kondisi ini tidak bisa mencerna laktosa sejak lahir, bahkan laktosa dari ASI.
4. Intoleransi laktosa perkembangan
Umumnya terjadi pada bayi prematur karena sistem pencernaannya belum sepenuhnya berkembang. Kondisi ini biasanya membaik seiring pertumbuhan.
Sumber : Kompas