
EDA WEB – Indonesia resmi menyepakati pembelian 48 unit generasi kelima buatan industri dirgantara , Turkish Aerospace Industries (TAI).
Menurut media setempat, nilai kontrak ini mencapai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 162 triliun. Pengiriman jet dilakukan secara bertahap selama sepuluh tahun ke depan.
“Sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani dengan negara sahabat dan saudara kita, Indonesia, sebanyak 48 akan diproduksi di Turkiye dan dikirim ke Indonesia,” tulis Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan di platform X Rabu (11/6/2025).
Baca juga:
KAAN sengaja dikembangkan Turkiye untuk menggantikan F-16 dan dirancang sebagai pesaing langsung jet canggih seperti F-35 Lightning II buatan Amerika Serikat (AS) dan J-20 Mighty Dragon dari China.
Meski demikian, KAAN memiliki berbagai spesifikasi yang diunggulkan oleh TAI selaku produsennya.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut spesifikasi dan .
Baca juga:
KAAN adalah jet tempur generasi kelima yang memiliki teknologi stealth atau siluman sehingga sulit untuk dideteksi oleh radar, sensor inframerah, atau sensor lainnya.
Pesawat memanfaatkan beragam teknologi untuk meminimalkan refleksi sinyal elektromagnetik dan emisi panas obyek yang
ini dibekali mesin ganda yang masing-masing menghasilkan daya dorong 13.000 kilogram dan mencapai kecepatan maksimal 2.222 kilometer per jam.
Baca juga:
Kecepatan tersebut lebih dari satu kali kecepatan suara, atau tepatnya Mach 1,8.
Selain itu, jet ini memiliki radius tempur hingga sekitar 1.100 kilometer. Radius tersebut cukup untuk menjangkau wilayah strategis seperti kawasan Indo-Pasifik.
Dengan radius tempur itu, hampir bisa melakukan operasi “setrika” laut untuk sekali terbang dari ujung utara ke selatan wilayah Indonesia dengan pajang sekitar 1.760 kilometer.
KAAN juga dibekali dengan radar Active Electronically Scanned Array (AESA) serta sensor inframerah canggih yang dapat mendeteksi sasaran dari jarak jauh secara akurat.
Kombinasi sistem sensor ini disebut sebagai fusi sensor, memungkinkan pilot untuk mendapatkan gambaran situasional secara menyeluruh dan real-time di medan tempur.
Baca juga:
Persenjataan
Dari segi persenjataan, KAAN bisa membawa berbagai jenis gaman dan peralatan mutakhir.
Contohnya, jet tempur ini dapat membawa rudal jelajah TUBITAK SAGE SOM-J yang awalnya dirancang untuk dibawa secara internal oleh F-35A.
Dalam konfigurasi non-siluman, pesawat ini memiliki enam external hardpoints dan mampu membawa muatan bom yang jauh lebih berat.
External hardpoints adalah titik-titik di sayap atau badan pesawat yang digunakan untuk membawa senjata, bom, roket, atau tangki bahan bakar tambahan
juga bisa membawa rudal jelajah Satha Atilan Orta Menzilli Muhimmat (SOM), termasuk SOM-B1 dengan pencocokan terminal inframerah dan SOM-B2 dengan hulu ledak penetrator dua tahap.
Baca juga:
Generasi keenam
Selain menjadi jet tempur generasi kelima, KAAN juga diprospek sebagai jet tempur generasi keenam dengan integrasi akal imitasi (AI).
CEO TAI Mehmet Demiroglu mengatakan, KAAN akan dikembangkan dengan sensor canggih dan kemampuan untuk berintegrasi dengan platform tak berawak alias drone.
Demiroglu menambahkan bahwa TAI sudah menguji sistem canggih ini pada pesawat nirawak tempur ANKA III dan jet latih Hurjet.
“Kami berada di garis depan—di antara dua atau tiga teratas secara global—dalam mengembangkan teknologi generasi keenam,” kata Demiroglu.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas