Tembus Rp 72,5 Triliun, Jabar Pertahankan Status Provinsi dengan Realisasi Investasi Terbesar

  
Balas Kritik Atalia dengan Sebut Hanya 38 Sekolah Dibangun dalam 5 Tahun

EDA WEB – Provinsi Jawa Barat (Jabar) tercatat sebagai provinsi dengan realisasi investasi terbesar secara nasional.

Hingga Juli 2025, nilai investasi yang masuk ke wilayah tersebut mencapai Rp 72,5 triliun, sebagaimana dikutip dari data resmi Kementerian Investasi/BKPM yang dirilis Selasa (29/7/2025).

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengapresiasi kerja sama lintas sektor. Menurutnya, sinergi ini menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan daya tarik investasi di Jabar.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menjaga iklim investasi dari gangguan, hambatan infrastruktur, hingga keamanan. Hasilnya, Jabar tetap menjadi pilihan utama investor dengan nilai Rp 72,5 triliun hingga Juli 2025,” ujar Dedi dalam rilis pers yang diterima EDA WEB, Senin (4/8/2025).

Pemprov Jabar juga tengah mengupayakan agar investasi yang masuk memberikan dampak nyata terhadap penyerapan tenaga kerja lokal.

Salah satu langkah konkret yang disiapkan adalah digitalisasi rekrutmen melalui sistem terintegrasi antara dinas tenaga kerja tingkat provinsi dan kabupaten/kota mulai Agustus 2025.

“Data pencari kerja akan terintegrasi. Perusahaan cukup mengakses database ini dan memanggil kandidat sesuai kualifikasi. Proses administrasi dilakukan setelah kandidat diterima sehingga mengurangi biaya tidak perlu bagi pencari kerja,” tambah Dedi.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Dedi Taufik mengatakan bahwa keberhasilan tersebut mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjamin kepastian berusaha.

“Minat investasi yang tinggi di Jabar adalah bukti bahwa regulasi, infrastruktur, dan pelayanan perizinan berjalan baik. Kami terus mempercepat perizinan dan menjaga transparansi agar investor merasa aman dan nyaman menanamkan modalnya di Jabar,” katanya.

Pemprov Jabar pun optimistis, nilai investasi terus meningkat hingga akhir 2025, seiring dengan pertumbuhan lapangan kerja di berbagai sektor.

Sumber : Kompas