
MADIUN, EDA WEB – Ketua Umum Organisasi Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (), R. Moerdjoko melarang jutaan anggotanya berkonvoi di jalan raya usai mengikuti pengesahan anggota baru pada bulan suro.
Tak hanya itu, PSHT juga meniadakan kegaitan ziarah kubur ke makam leluhur pada yang digelar bulan depan.
Moerdjoko mengingatkan agar tidak melaksanakan kegiatan yang bersifat hura-hura saat kegiatan suro digelar serentak di seluruh Indonesia.
“Tidak ada lagi kegiatan yang berhura-hura, berkonvoi yang tidak ada arah dan ujung pangkalnya. Mulai tahun ini tidak ada lagi,” kata Moerdjoko, Sabtu (17/5/2025).
Baca juga:
Moerdjoko meminta aparat kepolisian menindak tegas setiap anggotaya yang berkonvoi dan melanggar hukum.
Tak hanya itu, organisasi juga akan memberikan sanksi bagi angggota yang ketahuan nekat berkonvoi dan melanggar hukum.
Tentang peniadaan ziarah kubur di makam leluhur selama dua bulan, Moerdjoko menyatakan, kegiatan ziarah kubur yang dilaksanakan pada bulan suro akan menimbulkan kerumunan.
Untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, PSHT meniadakan kegiatan ziarah makam leluhur selama bulan suro.
“Nanti setelah kegiatan suro selesai, warga boleh lagi berziarah. Makam akan dibuka kembali awal Agustus 2025,” kata Moerdjoko.
Baca juga:
Moerdjoko menambahkan total warga PSHT di seluruh Indonesia dan cabang luar negeri mencapai 15 juta orang.
Setiap tahunnnya, PSHT mengesahkan anggota baru rata-rata seratus ribu orang.
“Untuk tahun ini yang sudah mendaftar sebanyak 97 ribuan orang,” kata Moerdjoko.
Untuk pengesahan 97 ribuan anggota baru, Moerdjoko menyatakan pengesahan dilakukan di masing-masing cabang kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Khusus Kota Madiun dan Kabupaten Madiun, pengesahan warga baru dilakukan di Padepokan Agung PSHT yang berada di Jalan Merak, Nambangan Kidul, Kota Madiun, Jawa Timur.
Baca juga:
Sebelum menggelar tradisi suroan, PSHT juga menggelar pelatihan kehusaman bagi seluruh cabang.
Lewat pelatihan itu diharapkan humas dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait kegiatan PSHT.
“Selain itu kami juga perlu memberikan pemahaman atau edukasi kepada adik adik warga SH Terate, yang masih muda muda, agar kejadian sebelumnya pada acara Suroan tidak terulang kembali,” ujar Moerdjoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas