Video Viral Perkelahian Siswi SMP di Samarinda, Dipicu Iuran Ekstrakurikuler

  
Video Viral Perkelahian Siswi SMP di Samarinda

, EDA WEB — Kepolisian Sektor Sungai Kunjang menyelidiki video viral berdurasi 1 menit 15 detik yang menampilkan perkelahian antar siswi SMP Negeri 16 .

Video ini ramai di media sosial Instagram sejak Rabu (21/5/2025) pukul 12.00 WITA dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama orangtua dan tenaga pendidik.

Dalam video tersebut terlihat seorang siswi adu fisik dengan temannya di lingkungan sekolah, yang ternyata berlokasi di SD Negeri 027, tempat kegiatan belajar SMPN 16 berlangsung sementara.

Merespons video tersebut, polisi segera melakukan penyelidikan di lokasi.

“Hasil sementara, permasalahan ini bermula dari iuran tari. Salah satu siswi tidak dapat membayar iuran tersebut sehingga memicu perselisihan hingga berujung perkelahian antar kelompok siswi,” ujar AKP Agung melalui Humas Polresta Samarinda, Ipda Ramli P. Sianturi.

Baca juga:

Bukan Bullying, Tapi Kesalahpahaman

Wakil Kepala Sekolah SMPN 16, Nurul Aini, menegaskan bahwa insiden tersebut bukan tindakan bullying, melainkan kesalahpahaman antar siswa.

Insiden dipicu oleh olok-olok di grup WhatsApp, yang terjadi sejak malam sebelumnya.

“Bukan bullying, ini cuma kesalahpahaman antar anak-anak. Awalnya saling olok-olok, lalu salah satu menonjok, dibalas, akhirnya berkelahi. Itu kejadian sore hari, setelah guru-guru pulang,” ujar Nurul Aini, Rabu (21/5/2025).

Perkelahian tersebut melibatkan lima siswa yang masih satu kelas, dan terjadi pada Selasa (20/5/2025) sore, usai jam pelajaran berakhir.

Baca juga:

Polisi Imbau Tidak Sebarkan Video

Polisi menyesalkan terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah, dan menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan terhadap anak tidak dapat dibenarkan. Proses hukum akan tetap dijalankan dengan pendekatan profesional, proporsional, dan humanis.

“Segala bentuk kekerasan terhadap anak tidak dapat dibenarkan. Kasus ini akan ditangani secara profesional, proporsional, dan humanis,” kata Ramli.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak menyebarluaskan video tersebut, demi melindungi kondisi psikologis baik korban maupun pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas