
ISTANBUL, EDA WEB – Negosiasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang digelar di Istanbul, Turkiye, Jumat (16/5/2025), hanya berlangsung selama dua jam.
Padahal, ini menjadi pertemuan langsung pertama kedua negara sejak perang pecah pada Februari 2022, setelah lebih dari tiga tahun tidak ada pembicaraan langsung.
Menurut laporan Reuters, pertemuan tersebut gagal menunjukkan kemajuan signifikan. Sejumlah sumber dari pihak Ukraina menyatakan, perbedaan pandangan antara kedua belah pihak sudah tampak sejak awal negosiasi dimulai.
Baca juga:
“Rusia mengajukan tuntutan yang jauh melampaui apa pun yang pernah dibahas sebelumnya,” ujar sumber tersebut. Dia menambahkan, tuntutan Rusia mencakup kondisi yang tidak realistis dan tidak konstruktif.
Harapan untuk mencapai terobosan menurun setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyelesaikan lawatannya di Timur Tengah pada Kamis (15/5/2025).
Trump mengatakan, tidak akan ada kemajuan tanpa pertemuan langsung dirinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa prioritas utama Kyiv adalah gencatan senjata penuh, tanpa syarat, dan dilakukan dengan itikad baik.
“Jika Rusia menolak gencatan senjata, Moskwa harus menghadapi sanksi baru yang kuat, khususnya di sektor energi dan perbankan,” tegas Zelensky.
Baca juga:
Di sisi lain, Rusia menyatakan kesiapannya mengakhiri perang melalui jalur diplomasi dan siap membahas soal gencatan senjata.
Namun, Moskwa berulang kali menuduh Ukraina memanfaatkan gencatan senjata untuk mereorganisasi pasukan, memobilisasi lebih banyak tentara, serta memperoleh tambahan senjata dari negara-negara Barat.
Delegasi Rusia dipimpin oleh ajudan Kremlin, Vladimir Medinsky, yang juga memimpin perundingan pada 2022.
Selain Medinsky, negosiator Rusia terdiri dari Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin, Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Galuzin, dan Igor Kostyukov, kepala Direktorat Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov memimpin tim Kyiv dan menegaskan bahwa gencatan senjata menjadi prioritas utama dalam pembicaraan kali ini.
Pembicaraan singkat ini menandai babak baru dalam upaya mencari solusi damai yang sudah lama dinanti, meski jalan menuju kesepakatan masih penuh tantangan.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas