
EDA WEB – Firma riset pasar merilis laporan terbarunya tentang pasar untuk global kuartal II (Q2) 2025. Pada periode ini pasar smartphone turun tipis karena permintaan dari konsumen yang rendah.
Ada sekitar 288,9 juta unit ponsel dikirimkan pada periode tersebut. Jumlahnya cukup mirip seperti pengiriman ponsel pada kuartal II-2024. Karena itu, Canalys menilai pertumbuhan kuartal II-2025 turun tipis.
Pertumbuhan pada triwulan kedua 2025 ini utamanya didorong oleh pasar Timur Tengah (12 persen) dan Afrika (8 persen). Lebih spesifik, kebijakan pemerintah yang strategis, hingga peralihan dari ponsel ke smartphone, membuat adopsi digital di Afrika jadi lebih cepat.
Selain itu, menurut Manish Pravinkumar, Principal Analyst Canalyst, meningkatnya permintaan perangkat premium di Timur Tengah didorong oleh popularitas “pay later”. Manish menambahkan, momen Idul Adha juga menjadi pendorong kenaikan ini.
“Sebagian besar vendor mempertahankan kinerjanya secara keseluruhan dengan stabil di Q2, kesuksesan mereka seringkali bergantung pada momentum yang kuat di wilayah tertentu untuk menyeimbangkan permintaan yang lebih rendah di wilayah lain,” ungkap Pravinkumar.
Baca juga:
5 besar merek ponsel di dunia kuartal II-2025
Dalam laporannya Canalys juga merinci lima besar vendor ponsel global. menjadi merek teratas dari merek lainnya dengan jumlah pengiriman ponsel sebanyak 57,7 juta unit, naik dari 53,5 juta unit pada kuartal II-2024.
Dengan kinerja tersebut, Samsung mengantongi pangsa pasar 20 persen, naik dari 19 persen dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya (Year-on-Year/YoY).
Menurut Canalys, pertumbuhan Samsung kali ini didorong oleh ponsel Galaxy A series yang fokus ke lintas segmen.
Baca juga:
Kuartal ini juga menandai pertumbuhan Samsung yang signifikan, khususnya sejak kuartal IV-2021, karena membukukan pertumbuhan 7 persen, paling besar dibanding merek lainnya.
Menurut Canalys, performa itu berasal dari strategi Samsung yang kembali memfokuskan “volume cerdas” dengan menggenjot model Galaxy A series yang mencakup pasar massal, sembari mengembangkan model flagship.
“Lebih spesifik, lini entry level Galaxy A0x dan A1x menjadi pendorong uatama Q2, didukung Galaxy A06 5G yang membantu Samsung mendapat daya tarik di pasar negara berkembang,” papar Aaron West, Analis Senior Omdia, perusahaan induk Canalys.
Baca juga:
Aaron West juga mengungkapkan bahwa Galaxy S25 series berhasil mempertahankan kinerja Galaxy S series dengan stabil, walaupun permintaan Galaxy S25 Edge belum sesuai harapan.
Kinerja Samsung juga terbantu oleh peningkatan stok di AS, karena kekhawatiran perusahaan akan penyesuaian tarif.
dan menurun
Apple membuntuti Samsung di peringkat kedua dengan jumlah ponsel yang dikirimkan sebanyak 44,8 juta unit pada kuartal II-2025. Jumlahnya turun dari 53,5 juta unit pada kuartal II-2024.
Baca juga:
Kendati begitu, Canalys menilai bahwa kinerja Apple ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu bertahan dengan kuat di tengah persaingan yang ketat di China serta penyesuaian tarif oleh pemerintah AS.
Peringkat ketiga diisi oleh dengan jumlah unit terkirim sebanyak 42,4 juta. Bila dibandingkan YoY, performa Xiaomi cenderung stabil karena tahun lalu vendor ponsel ini mengapalkan 42,3 juta unit ponsel.
Selanjutnya ada di peringkat keempat yang tumbuh 2 persen YoY. Vendor ponsel asal China ini mengirimkan 26,4 juta unit pada triwulan II-2025, berkat dorongan yang kuat dari pasar India.
Baca juga:
Sementara itu grup Transsion yang menaungi merek Infinix, Itel dan Tecno membukukan pertumbuhan minus 3 persen. Pada periode ini Transsion mengapalkan 24,6 juta unit, turun dari kuartal yang sama tahun lalu sebanyak 25,5 juta unit.
Namun Canalys tak merinci musabab lesunya performa Infinix cs tersebut. Adapun rincian daftar lima besar merek ponsel dunia beserta pangsa pasarnya untuk kuartal II-2025 sebagai berikut.
Vendor | Pengiriman Q2 2025 (dalam juta) | Market share Q2 2025 | Pengiriman Q2 2024 (dalam juta) | Market share Q2 2024 | Total kenaikan |
Samsung | 57.5 | 20 persen | 53.5 | 19 persen | 7 persen |
Apple | 44.8 | 16 persen | 45.6 | 16 persen | -2 persen |
Xiaomi | 42.4 | 15 persen | 42.3 | 15 persen | 0 persen |
Vivo | 26.4 | 9 persen | 25.9 | 9 persen | 2 persen |
Transsion | 24.6 | 9 persen | 25.5 | 9 persen | -3 persen |
Lainnya | 93.3 | 32 persen | 96.2 | 33 persen | -3 persen |
Total | 288.9 | 100 persen | 288.9 | 100 persen |
Untuk periode selanjutnya, Canalys memproyeksikan bahwa pengiriman ponsel akan cenderung stabil.
Baca juga:
Firma riset pasar ini juga meramalkan bahwa akan ada banyak vendor yang mengandalkan musim peluncuran di kuartal III dengan mengunggulkan fitur kecerdasan buatan (AI), perangkat lipat hingga ponsel yang ramping.
“Namun vendor tetap perlu berhati-hati dengan pendekatan mereka terhadap pasar karena sentimen konsumen masih rendah. Selain itu, koreksi pasar yang menurun pascapenumpukan inventaris di AS dan efek subsidi China, akan berkontribusi negatif (pada pasar),” jelas Sheng Win Chow, Analis Senior Omdia.
Dia juga berpesan bahwa vendor ponsel perlu berkerja sama dengan mitra distributor untuk menemukan peluang dan menyeimbangkan stok, guna menghindari kendala yang bisa menghambat pertumbuhan tahun 2026, dihimpun EDA WEBTekno dari situs resmi , Senin (4/8/2025).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas