
NEW ORLEANS, EDA WEB – Aksi pelarian sepuluh narapidana dari Penjara Orleans Parish, , pada Jumat (16/5/2025) dini hari, bukan hanya menggemparkan publik, tetapi juga membuka celah keamanan serius dalam sistem pemasyarakatan setempat.
Penyelidikan terbaru menunjukkan bahwa para napi menggunakan metode yang cermat, mulai dari membongkar toilet hingga memanjat dinding penjara.
Menurut keterangan dari kantor Sheriff Orleans Parish, pelarian tersebut dimulai sekitar pukul 00.23 waktu setempat. Para narapidana awalnya merusak pintu geser sel hingga keluar dari rel, lalu mencopot kloset yang menempel di dinding.
Baca juga:
Di balik toilet itu terdapat lubang pipa dengan jeruji besi yang menjadi titik lemah. Para napi mematahkan jeruji tersebut, kemudian keluar dari sel menuju area servis penjara.
Setelah itu, mereka memanjat dinding dan keluar dari kompleks penjara, sebelum melintasi jalan raya utama yang terletak di dekat fasilitas.
Tinggalkan pesan ejekan di dinding
Foto dari lokasi menunjukkan dinding dengan lubang besar dan potongan jeruji besi yang dipatahkan secara rapi.
Baca juga:
Di sekitarnya, tertulis pesan-pesan ejekan yang ditinggalkan para tahanan. Beberapa di antaranya adalah:
- “To Easy LoL”, disertai gambar wajah tersenyum dengan lidah menjulur.
- Panah yang menunjuk ke arah lubang pelarian.
- Tulisan lain seperti “Saya/Kami Tidak Bersalah” dan “Tangkap kami kalau Anda bisa”.
Sheriff Orleans Parish, Susan Huston, menyebut pelarian ini tidak mungkin terjadi tanpa bantuan pihak internal.
“Tidak ada cara bagi siapa pun untuk keluar dari fasilitas ini tanpa bantuan,” ujar Huston dalam konferensi pers, dikutip dari BBC.
Baca juga:
Pihak kepolisian menduga beberapa tahanan mendapat bantuan, baik dari petugas maupun pihak luar.
Kepala Kepolisian New Orleans, Anne Kirkpatrick, menyebut insiden ini sebagai situasi darurat.
“Para narapidana mungkin mendapat bantuan. Mereka kemungkinan tidak lagi mengenakan seragam penjara,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti membantu akan dikenai tuntutan hukum.
Baca juga:
Baru satu napi yang ditangkap kembali
New York Post melaporkan, dari sepuluh napi yang kabur, baru satu orang yang ditangkap kembali hingga Sabtu (17/5/2025). Ia adalah Kendall Myles, yang sebelumnya menghadapi dakwaan penembakan.
Myles ditemukan bersembunyi di bawah mobil di garasi pusat Kota New Orleans. Ia ditangkap setelah wajahnya dikenali melalui rekaman kamera pengawas yang dianalisis menggunakan teknologi pengenalan wajah.
“Ia dibawa kembali ke Penjara Orleans Parish, dan ditahan lagi di fasilitas itu untuk dakwaan baru Simple Escape,” demikian pernyataan Kepolisian Negara Bagian Louisiana.
Baca juga:
Sementara itu, sembilan napi lainnya masih dalam pengejaran. Pihak FBI dan US Marshals telah dilibatkan dalam pencarian.
Identitas dan foto para buronan telah dipublikasikan oleh Kepolisian New Orleans melalui media sosial X.
Penjara Orleans Parish sendiri berada sekitar tiga kilometer dari kawasan wisata French Quarter.
Baca juga:
Sempat muncul informasi awal bahwa terdapat 11 napi yang kabur. Namun, Sheriff Huston kemudian mengoreksi jumlah itu menjadi sepuluh orang setelah memastikan satu napi hanya dipindahkan ke unit lain, bukan melarikan diri.
Sejumlah korban yang terlibat dalam kasus hukum para napi juga telah diberi informasi mengenai situasi ini sebagai langkah pencegahan.
Para napi yang melarikan diri menghadapi berbagai dakwaan serius, mulai dari pembunuhan, perampokan bersenjata, hingga kekerasan dalam rumah tangga.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas