Indonesia Insurance Summit 2025 Resmi Dibuka, Industri Asuransi Siap Jawab Tantangan Global

  
Indonesia Insurance Summit 2025 Resmi Dibuka

EDA WEB — Industri perasuransian Indonesia menunjukkan tekad kuat untuk bertransformasi dan menjawab tantangan masa depan. Hal itu diwujudkan melalui penyelenggaraan Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, yang secara resmi dibuka pada Kamis (22/5/2025).

Acara tersebut merupakan inisiatif kolaboratif dari Dewan Asuransi Indonesia (DAI) bersama lima anggotanya, yakni Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO), serta Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI).

Tahun ini, IIS mengangkat tema besar Reimagining the Future of Insurance: Innovation for a Sustainable Future”. Tema ini merupakan perwujudan komitmen industri asuransi untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan secara menyeluruh.

4 hari penuh wawasan dan kolaborasi

IIS 2025 diselenggarakan selama empat hari dan terdiri dari sejumlah rangkaian kegiatan. Acara diawali dengan Welcoming & Networking Night pada Rabu (21/5/2025) di Gamelan Ballroom, Sofitel Bali Nusa Dua, Bali. Agenda ini merupakan ajang pertemuan informal antara regulator, pelaku industri, dan mitra strategis.

Seminar utama berlangsung dua hari, yakni pada Kamis (22/5/2025) dan Jumat (23/5/2025). Seminar ini membahas tentang roadmap industri perasuransian, integrasi prinsip environmental, social, and governance (ESG) dan green finance, penguatan regulasi, transformasi digital, serta risiko baru dalam ekosistem asuransi.

Pada hari keempat, Sabtu (24/5/2025), IIS 2025 akan ditutup dengan kegiatan Golf Networking di New Kuta Golf Pecatu, Bali.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, IIS 2025 menjadi titik balik untuk memperkuat peran industri dalam mendukung pembangunan nasional.

Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, lanjutnya, dibutuhkan sistem keuangan yang inklusif, tangguh, dan produktif.

Dalam sistem tersebut, industri perasuransian memegang peran strategis yang tidak tergantikan. Di sisi lain, industri perasuransian perlu membangun kembali kepercayaan publik.

“Kepercayaan adalah fondasi dari asuransi. Maka dari itu, inovasi, edukasi, dan integritas harus berjalan beriringan untuk menghadirkan industri yang tidak hanya tumbuh, tetapi juga dipercaya dan relevan bagi masyarakat luas,” ujar Mahendra dalam rilis pers yang diterima EDA WEB, Jumat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, dalam sesi bertajuk Shaping the Future of Indonesia’s Insurance Sector, mendorong industri perasuransian untuk melakukan transformasi menyeluruh secara kolektif, progresif, dan terarah.

Sebab, menurutnya, masa depan industri perasuransian Indonesia bukan sesuatu yang ditunggu, melainkan harus dibentuk bersama secara kolektif, progresif, dan terarah.

“Di tengah tantangan global, disrupsi digital, dan perubahan kebutuhan masyarakat, transformasi menyeluruh di sektor ini adalah sebuah keniscayaan,” ungkap Ogi

Dengan tata kelola yang kuat, inovasi berbasis teknologi, dan kolaborasi erat antara regulator dan pelaku industri, Ogi meyakini, industri perasuransian dapat menjadi pilar utama ketahanan ekonomi nasional.

Ketua Umum DAI Yulius Bhayangkara menegaskan bahwa IIS 2025 adalah panggilan kolektif bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bertindak dan merancang masa depan industri yang lebih inklusif serta berkelanjutan.

Yulius menjelaskan, tema IIS 2025 bukan sekadar aspirasi, melainkan ajakan untuk berpikir lebih berani dan bekerja bersama menciptakan masa depan industri perasuransian yang lebih cerdas, inklusif, dan berdampak nyata.

“Kami melihat pertumbuhan yang lebih kuat, portofolio produk yang lebih tangguh, kondisi keuangan yang membaik, dan harmonisasi regulasi yang semakin baik. Hal terpenting, kami mulai memulihkan dan membangun kembali kepercayaan publik melalui transparansi, akuntabilitas, dan inovasi,” ujar Yulius.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada AAJI sebagai penyelenggara utama IIS 2025. Ia juga berterima kasih atas kontribusi seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya IIS 2025.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada OJK, Dewan Asuransi Indonesia, seluruh asosiasi anggota DAI, para sponsor, serta seluruh peserta yang telah bersama-sama menyukseskan Indonesia Insurance Summit 2025,” tuturnya.

Budi menjelaskan, forum itu dirancang tidak hanya sebagai konferensi tahunan, tetapi juga sebagai wadah kolaborasi lintas sektor yang strategis untuk menyatukan visi, mengidentifikasi tantangan, dan memperkuat sinergi industri dalam menghadapi masa depan.

700 peserta dan 30 narasumber nasional-internasional

Sepanjang empat hari pelaksanaan, IIS 2025 menghadirkan lebih dari 30 narasumber dan dihadiri 700 peserta, baik nasional maupun internasional, dari berbagai latar belakang.

Dari dalam negeri, hadir Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar; Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono; dan Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila.

Kemudian, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun; Ketua Dewan Pengawas DAI Ignasius Jonan; perwakilan dari DCI Indonesia Otto Toto Sugiri; serta perwakilan dari BSSN Gildas Deograt Lumy.

Dari tingkat internasional, turut hadir Executive Board Member Australian Prudential Regulation Authority Suzanne Smith; perwakilan dari OECD Geraldine Ang; Chairman of the Korea Life Insurance Association Kim Chul Ju; Insurance Commissioner of the Philippines Reynaldo A Regalado; dan Senior Analyst Asia Insurance Bloomberg Intelligence Steven Lam.

Selanjutnya, ada Chairman Grameen Bank sekaligus Vice-Chancellor North South University Prof Abdul Hannan Chowdhury, PhD serta Founder and Chairman Emeritus of the Center for Agriculture and Rural Development-Mutually Reinforcing Institutions Dr Jaime Aristotle B Alip, PhD.

Breakout session dan dukungan kompetensi

Selain sesi plenary, IIS 2025 juga menghadirkan breakout session yang diselenggarakan oleh masing-masing asosiasi anggota DAI. Setiap sesi membahas isu strategis sesuai dengan karakter sektor masing-masing. Berikut adalah rinciannya.

  • “The Future is Predictive: How AI is Transforming Risk Assessment and Claims Management” untuk asuransi jiwa.
  • “Developing Agricultural Insurance in Indonesia Through Roadmap 2025-2030” untuk asuransi umum.
  • “Riding the Wave of Sharia Spin-off: Trends, Opportunities and Strategic Priorities for the Insurance Industry” untuk asuransi syariah.
  • “Dialog dengan OJK tentang Pengembangan SDM di Perusahaan (sesuai POJK 34/2024)” untuk sektor pialang asuransi.

Sesi-sesi tersebut memberikan ruang eksplorasi yang lebih fokus dan mendalam terhadap isu-isu sektoral yang relevan bagi masa depan industri.

Sebagai bentuk konkret peningkatan kompetensi, seluruh peserta seminar IIS 2025 juga berhak mendapatkan poin pengembangan profesional (CPD) dari berbagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), baik berupa Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Program Sertifikasi Berkesinambungan (PSB), Continuing Professional Development (CPD), Professional Development Unit (PDU), maupun sertifikasi level 5, 6, dan 7.

Kolaborasi itu menjadi bukti dukungan nyata IIS 2025 terhadap pelaksanaan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 34 Tahun 2024 yang mewajibkan setiap pelaku industri untuk mengalokasikan minimal 3,5 persen dari beban sumber daya manusia (SDM) untuk pengembangan kompetensi.

Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan, IIS 2025 diharapkan dapat memperkuat posisi industri perasuransian Indonesia sebagai sektor yang tidak hanya bertumbuh, tetapi juga berkontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan ekonomi nasional.

Sumber : Kompas