ITB Masuk Daftar “Watch List” Integritas Riset Global, Rektor: Masih Kategori Baik

  
ITB Masuk Daftar "Watch List" Integritas Riset Global

EDA WEB – Rektor () Tatacipta Dirgantara menegaskan riset yang dibuat oleh kampusnya masih tergolong baik meski masuk dalam daftar 13 kampus dengan integritas ilmiah diragukan versi 2024.

Menurut Tata, dalam Reaserch Integrity Risk Index 2024 ITB mencatatkan skor RI2 sebesar 0,120 yang justru menunjukkan tingkat risiko yang rendah dan masih dalam kategori wajar dalam hal integritas riset.

Perlu diketahui, RI2 adalah ukuran yang digunakan untuk menilai risiko integritas penelitian di sebuah institusi, khususnya .

Semakin kecil skor RI2, maka semakin rendah potensi risiko integritas publikasi ilmiah.

“Skor 0,120 yang kami dapatkan menandakan bahwa posisi ITB relatif baik. Meskipun dikategorikan dalam zona kuning, itu tidak berarti bahwa ada pelanggaran, melainkan menunjukkan ruang perbaikan yang wajar, terutama jika dibandingkan dengan ekosistem riset negara-negara maju,” kata Tata melalui keterangan tertulis, Senin (4/8/2025).

Baca juga:

Ada tantangan ketimpangan pengalaman dan kualitas riset

Tata mengatakan, beberapa ternama di kawasan regional pun mencatat skor RI2 yang lebih tinggi dari ITB. Hal ini, kata Tata, menunjukkan bahwa posisi ITB di tingkat regional masih cukup baik dan kompetitif.

“Skor yang kami raih mencerminkan komitmen ITB dalam menjaga integritas riset dan terus meningkatkan kualitasnya,” ujarnya.

Tata juga menjelaskan bahwa tantangan utama dalam ekosistem riset di Indonesia lebih banyak berasal dari ketimpangan pengalaman dan kualitas riset, bukan dari pelanggaran integritas.

Baca juga:

Ia menuturkan, di Indonesia banyak penulis dan peneliti pemula yang sedang meniti karier akademik dan belum sepenuhnya masuk ke dalam jurnal-jurnal papan atas yang menjadi standar global.

“Kami sedang dalam proses membangun kualitas riset agar bisa menembus liga utama publikasi ilmiah,” tuturnya.

Tata melanjutkan, selama lima tahun terakhir, ITB telah melakukan pergeseran strategis untuk meningkatkan kualitas riset, termasuk mendorong publikasi pada jurnal-jurnal bereputasi internasional yang menjadi rujukan para ahli global.

Baca juga:

ITB bergeser jurnal divisi dua ke jurnal primer

“Kami sudah bergeser dari jurnal divisi dua ke jurnal primer. Kata kuncinya kualitas. Ketika riset berkualitas, maka akan diakui, dan risiko integritas pun akan semakin rendah,” jelas Rektor.

Oleh karena itu, Tata mendorong masyarakat untuk melihat perkembangan riset Indonesia secara lebih menyeluruh dan berimbang.

“Indonesia saat ini tengah bergerak menuju arah yang semakin baik dalam hal integritas dan kualitas riset. Proses pembangunan ekosistem ilmiah membutuhkan waktu, komitmen, dan kolaborasi dari berbagai pihak. Yang terpenting, kita terus bertumbuh,” pungkas Tata.

Baca juga:

Sebelumnya diberitakan, pada awal Juli ini Research Integrity Risk Index yang dikembangkan Profesor Lokman Meho dari Universitas Amerika di Beirut merilis daftar peringkat 1.500 universitas dunia dengan tingkat risiko institusional dalam integritas penelitian.

Hasilnya ada 13 universitas dari Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.

Ada lima tingkat penilaian yang diberikan pada universitas-universitas itu. Risiko Rendah (Risiko Rendah), Variasi Normal (Variasi Normal), Daftar Pengawasan (Dalam Pemantauan), Risiko Tinggi (berisiko tinggi), dan Bendera Merah (buruk).

Baca juga:

13 universitas yang hasil riset ilmiahnya masih diragukan

Berikut daftar 13 universitas yang hasil riset ilmiahnya masih diragukan:

1. Binus University – peringkat 11 (Red Flag)

2. Universitas Airlangga – peringkat 40 (Red Flag)

3. Universitas Sumatera Utara – peringkat 49 (Red Flag)

Baca juga:

4. Universitas Hasanuddin – peringkat 69 (Red Flag)

5. Universitas Sebelas Maret – peringkat 86 (Red Flag)

6. Universitas Diponegoro – peringkat 152 (High Risk)

Baca juga:

7. Universitas Brawijaya – peringkat 155 (High Risk)

8. Universitas Padjajaran – peringkat 177 (High Risk)

9. Institut Teknologi Sepuluh Nopember – peringkat 233 (Watch List)

10. Universitas Indonesia – peringkat 266 (Watch List)

11. Institut Teknologi Bandung – peringkat 354 (Watch List)

Baca juga:

12. Institut Pertanian Bogor – peringkat 358 (Watch List)

13. Universitas Gadjah Mada – peringkat 363 (Watch List)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas