
DEPOK, EDA WEB – Program () bagi pelajar telah dimulai di sejumlah sekolah, termasuk di SD Prestasi Global, Pancoran Mas, Kota Depok, pada Senin (4/8/2025).
Program ini merupakan bagian agenda prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang dijalankan secara teknis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
Pemeriksaan kesehatan gratis ini menyasar pelajar dari jenjang SD hingga SMA sederajat, dengan jenis pemeriksaan yang disesuaikan berdasarkan usia dan tingkat pendidikan.
Baca juga:
Wamenkes tinjau CKG
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono meninjau keberlangsungan proses CKG di SD Prestasi Global.
Bahkan, ia sempat membantu memberikan imunisasi ke dua orang siswa. Menurut Dante, vaksin Measles and Rubella (MR) dan Human Papillomavirus (HPV) memiliki peran penting dalam mencegah penyakit campak serta kanker serviks.
“Jadi ada dua imunisasi yang kita kerjakan, MR dan HPV. MR-nya kelas 1 SD, HPV-nya kelas 5 SD. MR itu untuk measles dan rubella, sedangkan HPV untuk kanker serviks,” ucap Dante di SD Prestasi Global Depok, Senin.
Dante menyampaikan, kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada wanita di Indonesia.
Pemberian vaksin HPV sejak dini diharapkan dapat menurunkan risiko penyakit tersebut.
Baca juga:
“Kanker serviks itu terjadi nanti setelah mereka menikah biasanya. Namun dengan melakukan imunisasi HPV, maka bisa dicegah kanker serviks ini,” ujar Dante.
“Dan ini dilakukan sedini mungkin untuk anak-anak nanti di kelas 6 SD, akan kita lakukan imunisasi HPV,” sambungnya.
Deteksi dini TBC
Selain imunisasi, program CKG juga mencakup pemeriksaan dini tuberkulosis (TBC) melalui skrining gejala awal dengan pengisian kuesioner.
Pelajar yang menunjukkan gejala spesifik akan dirujuk ke puskesmas untuk pemeriksaan lanjutan, di antaranya tes dahak atau rontgen, tergantung fasilitas yang tersedia.
“Nanti diperiksa, kalau memang ada dalam skrining itu, pemeriksaan-pemeriksaan yang menunjukkan gejala tuberkulosis, maka akan dirujuk ke puskesmas,” terang Dante.
Baca juga:
Cek kesehatan mental untuk SMP dan SMA
Program CKG juga menyediakan pemeriksaan kesehatan mental bagi pelajar tingkat SMP dan SMA.
Untuk pelajar SD, pemeriksaan dilakukan secara tidak langsung melalui kuesioner yang diisi oleh orangtua.
“Sebenarnya ada kuisioner (kesehatan mental) yang dibagikan ke anak-anak SD, tapi diisi oleh orangtuanya,” ujar Dante.
“Ini identifikasi-identifikasi skrining yang dibagikan sebelum pemeriksaan dan diisi oleh orangtuanya,” sambungnya.
Pada prosesnya, pemeriksaan kesehatan mental akan melibatkan guru bimbingan konseling (BK) dan puskesmas sebagai langkah tindak lanjut.
“Nanti akan kelihatan apakah anak-anaknya depresi, apakah anak-anaknya cemas, itu berkaitan dengan pemeriksaan neurosis,” jelas Dante.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas