
, EDA WEB – Guru Pendidikan Jasmani SMK Negeri 26 , Nursiswanto, menyambut baik program Gratis (CKG) untuk para pelajar.
Menurut dia, program tersebut penting terutama bagi siswa sekolah kejuruan yang dipersiapkan masuk dunia industri usai lulus.
“Karena mereka disiapkan untuk masuk industri. Jadi, untuk menuju ke sana saja banyak tes kebugaran yang harus dilalui. Makanya bagi anak SMK, kebugaran itu vital,” ujar Nursiswanto saat ditemui di SMK Negeri 26 Jakarta, Senin (4/8/2025).
Nursiswanto mengatakan, pendidikan jasmani di SMK bertujuan menjaga kebugaran siswa. Adanya CKG dinilai semakin melengkapi upaya tersebut.
Baca juga:
“Apalagi ini dibarengi dengan secara menyeluruh, jadi lebih mantap, lebih keren, dan benar-benar melengkapi, inilah SMK,” katanya.
Menurut dia, para siswa sudah terbiasa menjalani tes kebugaran berupa lari dengan jarak tertentu. Oleh karena itu, ketika Dinas Kesehatan meminta siswa tes kebugaran dengan lari 1,6 kilometer, para siswa tidak kaget.
“Tadinya kita tesnya bentuknya bukan tes 1,6 kilometer, bukan, tapi bleep test, itu yang lebih untuk mengukur kemampuan CO2max, (mengukur kapasitas maksimal oksigen) kita ingin tahu,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Puskesmas Kecamatan Pulogadung Titta Gusni Salim mengatakan, siswa-siswi SMK Negeri 26 Jakarta menjalani 14 jenis pemeriksaan dalam program (CKG).
Titta menjelaskan, pelaksanaan CKG bagi pelajar baru dimulai pada Senin (4/8/2025) dan menyasar seluruh jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK.
“Jadi diawal tadi pasti ada tes, jadi ada 14 pemeriksaan kesehatan yang akan dilakukan. Semua peserta didik itu dari SD, SMP, SMA itu akan dilakukan screening kesehatan,” ungkap Titta saat ditemui.
Pemeriksaan diawali dengan tes kebugaran, yakni lari mengelilingi lapangan sekolah sejauh 1,6 kilometer menggunakan metode rockport.
“Tes kebugaran ini dilakukan dengan kita lakukan tes rockport ya. Keliling kurang lebih 1,6 kilometer, kebetulan, alhamdulillah-nya guru penjasnya juga sudah biasa melakukan pemeriksaan,” ucap Titta.
Titta menambahkan, waktu yang dibutuhkan siswa menyelesaikan lari akan menjadi indikator untuk menentukan tingkat kebugaran masing-masing.
“Nanti akan terlihat masuk kategori kebugaran mana. Misalnya dalam 10 menit harus berapa putaran, dari situ bisa dinilai,” imbuh dia.
Baca juga:
Setelah tes kebugaran, para siswa menjalani sejumlah pemeriksaan lanjutan di aula sekolah. Pemeriksaan tersebut meliputi kondisi fisik dan mental.
“Kemudian juga ada pemeriksaan berat badan, tinggi badan untuk melihat status gizi, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan tuberkulosis,” jelas Titta.
Selain itu, terdapat pemeriksaan mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi, serta pemeriksaan fungsi hati (liver) dan thalassemia.
Menurut Titta, jumlah peserta CKG di SMK Negeri 26 mencapai 1.600 siswa, mencakup seluruh siswa dari kelas 10 hingga 12.
“Jadi rencananya kami sudah koordinasi dengan Kepala Sekolah, jadi untuk empat hari kedepan. Jadi hari ini kelas satu, besok selesai kelas 2 dan seterusnya,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas