Legenda Api Abadi Mrapen, Konon dari Tongkat Sunan Kalijaga

  
Legenda Api Abadi Mrapen

EDA WEB – di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, merupakan salah satu situs budaya yang sarat akan nilai sejarah dan spiritualitas.

Sumber api dari dalam bumi ini tidak pernah padam meski diguyur hujan ataupun diterpa angin.

Saat Hari Raya Waisak, salah satu prosesi yang dilakukan umat Buddha di Indonesia adalah mengambil Api Dharma dari Api Abadi Mrapen.

Pada Waisak 2025, pengambilan Api Dharma dari Mrapen akan dilakukan pada Hari Sabtu (10/5/2025) pukul 07.00 sampai 13.00 WIB.

Dilansir dari Antara, Api Abadi Mrapen berasal dari jebakan gas alam di bawah permukaan bumi.

Gas tersebut mengalir melalui celah-celah tanah dan ketika keluar ke permukaan, tersulut sehingga menghasilkan api yang menyala terus-menerus.

Meski terdapat penjelasan ilmiah seputar asal-usul Api Abadi Mrapen, tempat ini juga menyimpan legenda.

Keberadaan Api Abadi Mrapen diyakini erat kaitannya dengan salah satu tokoh besar dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, yaitu Sunan Kalijaga.

Menurut penuturan Edy Tegoeh Joelijanto, seorang pengamat budaya asal Grobogan, asal-usul Api Abadi Mrapen bermula pada masa akhir Kerajaan Majapahit yang kemudian ditaklukkan oleh Kesultanan Demak Bintoro antara tahun 1500 hingga 1518 Masehi.

Dikisahkan bahwa saat itu, Sunan Kalijaga dari Demak, sedang memimpin pasukan yang kelelahan dalam perjalanan.

Suasana peresmian penyalaan kembali Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (20/4/2021). Api Abadi Mrapen yang bertahan dari masa ke masa akibat pengaruh gas rawa yang bersemayam di bumi itu, saat ini mulai berkobar lagi menyapa masyarakat dunia setelah sebelumnya padam sejak September 2020.(EDA WEB/PUTHUT DWI PUTRANTO)

Ia kemudian menancapkan tongkatnya ke tanah untuk mencari sumber air bagi para prajuritnya.

Namun, dari lubang bekas tancapan tongkat tersebut bukan air yang muncul, melainkan semburan api yang terus menyala hingga kini.

Inilah yang dipercaya sebagai asal mula Api Abadi Mrapen. Tidak jauh dari lokasi tersebut, ketika Sunan Kalijaga kembali menancapkan tongkatnya, kali ini muncullah sumber mata air jernih yang kemudian dinamakan Sendang Dudo.

Mata air ini masih ada hingga sekarang, dengan diameter sekitar tiga meter dan kedalaman dua meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas