Menikmati Wisata Murah dengan Menonton Pacuan Kuda di Tegalwaton

  
Menikmati Wisata Murah dengan Menonton Pacuan Kuda di Tegalwaton

UNGARAN, EDA WEB – Berwisata murah meriah menjadi pilihan masyarakat di tengah lesunya perekonomian. Pilihan ini diharapkan bisa menjadi penambah suntikan semangat untuk menghadapi hari-hari sebelum kembali bekerja.

Seperti yang dilakukan Eko Sujono asal Ampel Kabupaten Boyolali. Dia bersama keluarganya, istri dan seorang anak, memilih melewatkan hari Minggu (18/5/2025) dengan menonton pacuan Indonesia’s Horse Racing (IHR) – Triple Crown Serie 2 2025.

Event yang digelar di Gelanggang Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang tersebut diikuti 140 kuda dari berbagai daerah se-Indonesia. Eko mengaku berangkat dari rumahnya dengan menaiki sepeda motor.

Baca juga:

“Istri yang mengajak nonton pacuan kuda, karena belum pernah. Melancong sekalian cari hiburan, kebetulan ini tadi anak juga senang,” ungkapnya.

Menurut dia, hiburan ini murah dan terjangkau bagi masyarakat. Padahal, kuda yang bertanding mahal-mahal. Eko sendiri mengaku tak tahu tentang pacuan kuda.

“Intinya yang paling cepat sampai finish, kalau soal kelas atau jenis kuda saya tidak tahu. Pokoknya keluarga terhibur dan bisa menjadi cerita kalau pernah nonton pacuan,” ungkapnya.

Ketua Penyelenggara IHR – Triple Crown Serie 2 2025 Munawir mengatakan pacuan kuda tidak hanya memberi dampak bagi para penggemarnya, tapi juga harus memberi manfaat untuk masyarakat.

“Kalau untuk joki dan peternak kuda, tentu ada peningkatan kesejahteraan seiring peningkatan hadiah lomba,” ujarnya.

Meski begitu, sambung dia, event yang diselenggarakan juga harus menggairahkan UMKM yang ada di daerah, termasuk potensi wisata yang dimiliki. Apalagi peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga bisa mengenalkan kekayaan alamnya.

Baca juga:

Menurut Munawir, kehadiran SARGA.Co selaku penyelenggara pacuan kuda di berbagai daerah juga menjadikan even lebih tertata. Bahkan saat pacuan di Kabupaten Bantul DIY, mampu menggandeng hingga 300 pelaku UMKM berbagi jenis.

“Ini kan potensi ekonomi yang sangat bagus, semua bisa bergerak menjadi lebih baik. Antusias tidak hanya dari joki atau peternak kuda, tapi juga masyarakat,” kata dia.

Sementara VP Marketing & Operation SARGA.CO Kevin Jonathan Van Houten mengatakan, Piala Triple Crown Serie 2 menjadi kelas paling bergengsi dalam kejuaraan kali ini karena rangkaian dari perebutan gelar juara Triple Crown yang terdiri dari Triple Crown Serie 1, Triple Crown Serie 2, dan Kejurnas Seri 1 Indonesia Derby.

“Dalam sejarahnya di Indonesia, baru dua kuda saja yang berhasil keluar sebagai juara Triple Crown dengan memenangkan tiga kejuaraan utama pada tahun yang sama. Kita berharap dapat melihat bangkitnya juara baru pada tahun ini,” ujarnya.

Baca juga:

Kevin mengatakan, 140 kuda yang akan bertanding berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah. Kemudian DIY, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Salah satu kuda yang akan berlaga adalah King Argentine, yang turun di Kelas 3 Tahun Derby jarak 1.600 meter memperebutkan Piala Triple Crown Serie 2 dan total hadiah Rp 100 juta rupiah.

Kuda asal Jawa Barat ini adalah pemenang Piala Triple Crown Serie 1, yang diperebutkan pada IHR – Triple Crown Serie 1 & Pertiwi Cup 2025, 20 April lalu di Bantul DIY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas