Menlu Sugiono Kecam Israel Cegat Kapal Greta Thunberg: Pelanggaran Internasional

  
Israel Seret Kapal Rombongan Greta Thunberg ke Pelabuhan

JAKARTA, EDA WEB – Menteri Luar Negeri RI menyebut, pencegatan kapal Madleen yang mengangkut bantuan ke dan penculikan terhadap para aktivis di dalamnya oleh merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional.

Dia juga mengutuk keras pencegatan kapal dari Koalisi tersebut, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (10/6/2025).

Militer Israel mencegat dan menaiki kapal Madleen saat berada di perairan internasional, menurut pada Minggu (8/6/2025).

Baca juga:

Koalisi tersebut menambahkan bahwa komunikasi dengan kapal bantuan tersebut telah terputus.

“Tindakan tersebut sekali lagi menunjukkan ketidakpedulian Israel terhadap hukum internasional dan menjadi pukulan berat bagi penderitaan rakyat Gaza,” kata Sugiono di platform media sosial X.

Dia menambahkan, blokade darat dan laut ke Jalur Gaza oleh Israel adalah bentuk hukuman kolektif yang meningkatkan risiko bencana kemanusiaan dan kelaparan massal di wilayah kantong Palestina itu.

Sesuai hukum internasional dan instruksi Mahkamah Internasional (ICJ), kata Sugiono, Israel wajib memastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan secara berkelanjutan dan tanpa hambatan.

Baca juga:

Selain itu, Israel juga wajib menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan di Gaza.

Di sisi lain, dia mengapresiasi inisiatif aktivis internasional yang berupaya membuka koridor maritim bagi penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

“Namun, kiranya hal ini tidak mengalihkan fokus dari akses bantuan melalui jalur darat yang tetap menjadi kebutuhan paling mendesak,” kata Sugiono.

Dia menegaskan bahwa pembukaan semua jalur bantuan yang dimungkinkan ke Gaza adalah keharusan, sebagaimana yang terus diserukan oleh Indonesia di berbagai forum internasional.

Baca juga:

Sugiono berjanji akan menegaskan kembali hal itu dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) tentang Palestina di New York, Amerika Serikat (AS), dalam waktu dekat.

“Saya akan menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, supaya bertindak tegas untuk melindungi warga sipil dan mengadopsi resolusi demi mengakhiri blokade dan menjamin akses kemanusiaan di Gaza,” kata dia.

Menurut Koalisi Freedom Flotilla, kapal Madleen membawa bantuan yang amat mendesak bagi warga Gaza.

Di antaranya termasuk susu formula bayi, tepung, beras, popok, perangkat pemurni air, serta pasokan obat-obatan dan alat medis, kruk dan alat prostetis anak.

Kapal tersebut membawa 11 aktivis dan seorang jurnalis. Di antara mereka ialah aktivis iklim Swedia , anggota Parlemen Eropa Rima Hassan yang berdarah Perancis-Palestina, dan jurnalis Al Jazeera Mubasher dari Perancis Omar Faiad.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas