
EDA WEB – merupakan hewan peliharaan yang digemari masyarakat Indonesia. Tingkahnya yang lucu dan menggemaskan membuat banyak orang senang memeliharanya.
Kucing dikenal memiliki indra penciuman yang tajam. Biasanya, mereka menggunakan penciuman tersebut untuk mengidentifikasi makanan yang ingin dimakannya.
Namun, tahukah kamu, terdapat penelitian yang membuktikan bahwa dapat mengenali bau dari pemiliknya?
Dikutip dari BBC, Kamis (29/5/2025), penelitian dari Univeritas Pertanian di Tokyo membuktikan bahwa kucing dapat membedakan antara bau pemiliknya dengan orang asing.
Berikut penjelasannya.
Baca juga:
Penelitian dan temuan awal
Penelitian yang terbit dalam jurnal PLOS One tahun 2025 itu melibatkan 30 ekor kucing yang masing-masing diberikan tiga tabung plastik berisi kapas.
Masing-masing kapas tersebut telah diserapkan bau dari pemilik kucing, bau dari orang asing yang belum pernah mereka jumpai, dan satu tabung kosong tanpa bau.
Eksperimen dilakukan dengan mengobservasi tindakan kucing terhadap tabung-tabung itu.
Hasilnya, kucing-kucing tersebut cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengendus tabung yang berisi bau orang asing.
Sementara tabung dengan bau pemilik atau tanpa bau justru lebih sedikit mendapat perhatian.
“Stimulus bau yang digunakan dalam penelitian ini hanya berasal dari orang yang dikenal dan tidak dikenal,” kata salah satu peneliti utama, Hidehiko Uchiyama.
Ia menambahkan bahwa reaksi tersebut menunjukkan kucing mampu membedakan bau manusia berdasarkan tingkat kedekatan atau keterbiasaan.
Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah kucing benar-benar mengenali pemiliknya secara spesifik dari bau tersebut.
“Untuk memastikan hal ini, diperlukan eksperimen tambahan dengan menyajikan beberapa bau dari orang yang dikenal kucing,” ujar Uchiyama.
Fenomena ini sejalan dengan temuan sebelumnya yang menunjukkan anak kucing yang telah disapih lebih lama mengendus kucing betina asing dibandingkan dengan induknya sendiri.
Hal ini menunjukkan adanya pola eksplorasi terhadap bau yang tidak familiar.
Baca juga:
Bau, emosi, dan eksplorasi kucing
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa perilaku kucing dalam merespons bau kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari rasa ingin tahu hingga kondisi emosional saat itu.
Dikutip dari BBC, peneliti dari Universitas Bari, Serenella d’Ingeo, yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengingatkan bahwa durasi kucing dalam mengendus tidak serta-merta menunjukkan preferensi atau afeksi.
“Kita tidak tahu pasti bagaimana perasaan kucing saat mengendus, apakah mereka merasa rileks atau justru waspada,” ungkapnya.
Ia juga mencatat bahwa kehadiran pemilik saat pengujian dapat memengaruhi hasil.
Pasalnya, bau pemilik secara alami menyebar di sekitar ruangan dan dapat memperkuat atau menutupi aroma lain yang diperkenalkan.
“Dalam situasi seperti itu, pemilik tidak hanya hadir secara visual, tetapi juga secara olfaktori,” tuturnya.
Menariknya, peneliti juga mencatat bahwa beberapa kucing terlihat menggosokkan wajah mereka ke tabung setelah mengendus. Perilaku ini diketahui sebagai cara kucing menandai sesuatu dengan aroma tubuhnya.
Artinya, proses mengenali bau juga bisa menjadi bagian dari eksplorasi dan penandaan wilayah.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas