Proklamasi 1945: Latar Belakang, Tokoh, dan Momen Penting

  
Proklamasi 1945: Latar Belakang

EDA WEB – Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa historis bagi perjalanan bangsa ini.

Peristiwa monumental ini bukanlah momen yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan hasil dari perjuangan panjang yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, tokoh-tokoh bangsa, dan situasi global.

Proklamasi kemerdekaan RI menjadi puncak dari rentetan peristiwa sebelumnya. Mulai dari terbentuknya BPUPKI, pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, hingga ketegangan antara golongan muda dan tua jelang proklamasi.

Baca juga:

Latar belakang dan 1945

Wilayah Indonesia sedang berada dalam kekosongan kekuasaan pasca Perang Dunia II berakhir.

Jepang, sebagai kekuatan besar di Asia dalam Perang Dunia II, bertekuk lutut di hadapan Sekutu usai menerima rangkaian kekalahan.

Bom atom di Hiroshima dan Nagasaki lantas menandai titik balik Jepang. Bom atom yang Meletus pada awal Agustus 1945 itu membuat Jepang langsung menyerah.

Di tengah kekosongan kekuasaan akibat kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Indonesia berhasil memanfaatkan peluang untuk menyatakan kemerdekaannya.

Baca juga:

Lantas, apa saja momentum penting yang terjadi sebelum Proklamasi 1945?

Pembentukan BPUPKI dan PPKI

Sebagai langkah awal menuju kemerdekaan, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 April 1945.

Pembentukan badan ini bertepatan dengan ulang tahun Kaisar Hirohito dan bertujuan menarik simpati rakyat Indonesia di tengah kekalahan Jepang dalam Perang Asia Pasifik.

Baca juga:

BPUPKI justru bekerja serius mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Setelah menyelesaikan tugasnya, badan ini dibubarkan pada 7 Agustus 1945, dan digantikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

PPKI mulai bersidang pada 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi, untuk membahas langkah awal pemerintahan Indonesia merdeka.

Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki

Peristiwa besar lainnya adalah pengeboman Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945) oleh Sekutu. Serangan ini melemahkan Jepang secara signifikan, memaksa mereka menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945.

Berita kekalahan Jepang memberi peluang bagi Indonesia untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Kekosongan kekuasaan setelah penyerahan Jepang menjadi momen krusial bagi para pejuang kemerdekaan.

Baca juga:

Peristiwa Rengasdengklok

Setelah mendengar kabar Jepang menyerah, muncul perbedaan pandangan antara golongan muda dan tua. Disokong oleh Sutan Sjahrir, golongan muda mendesak agar proklamasi segera dilakukan tanpa campur tangan Jepang.

Sementara itu, golongan tua seperti Soekarno dan Hatta berpendapat proklamasi harus direncanakan secara matang. Untuk mempercepat keputusan, golongan muda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.

Peristiwa ini bertujuan menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang dan memastikan proklamasi segera dilaksanakan. Setelah diskusi intens pasca peristiwa ini, Soekarno dan Hatta setuju untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Baca juga:

Penyusunan Naskah Proklamasi

Sekembalinya ke Jakarta, Soekarno dan Hatta bersama Achmad Soebardjo menyusun naskah proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Penyusunan dilakukan pada dini hari 17 Agustus 1945, disaksikan tokoh-tokoh muda seperti Sukarni, B.M. Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik.

Teks proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno dan selesai menjelang subuh. Naskah ini kemudian diketik oleh Sayuti Melik untuk dibacakan pada pagi harinya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Penanda Kemerdekaan Indonesia

Proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945 menandai kemerdekaan Indonesia. Peristiwa yang berlangsung di rumah Soekarno itu merupakan keputusan tepat yang diambil para pemimpin kemerdekaan pasca menyerahnya Jepang di Perang Dunia II, serta belum kembalinya Sekutu ke bekas jajahan Hindia Belanda.

Baca juga:

Tokoh

Berikut ini adalah tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa RI:

  • Soekarno: Tokoh yang membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945
  • Moh. Hatta: Salah satu tokoh perumus teks proklamasi dan penandatangan proklamasi bersama Soekarno
  • Achmad Soebardjo: Anggota BPUPKI dan penengah golongan muda dan golongan tua
  • Mohammad Yamin: Anggota organisasi BPUPKI dan dia juga bertugas di dewan Panitia Sembilan
  • KH.Wahid Hasyim: Tokoh agama di Panitia Sembilan yang menghasilkan Piagam Jakarta
  • H. Agus Salim: Tokoh senior pergerakan nasional, mantan anggota Sarekat Islam, dan terlibat dalam perjuangan kemerdekaan sebagai anggota BPUPKI
  • Mr. Alexander Andries Maramis: Anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan
  • Soekarni: Tokoh dari golongan muda dan terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok
  • Wikana: Terlibat peristiwa Rengasdengklok dan aktif dalam persiapan jelang proklamasi 17 Agustus 1945
  • Sutan Sjahrir: Salah satu pencetus ide yang mendorong Soekarno dan Hatta segera mempercepat kemerdekaan RI tanpa intervensi Jepang
  • Sayuti Melik: Anggota PPKI dan organisasi Menteng 31, serta pengetik naskah proklamasi
  • Fatmawai: Istri Ir. Soekarno dan turut menjahit bendera merah putih untuk proklamasi
  • Latief Hendradiningrat: Pernah tergabung dalam PETA dan pembawa bendera merah putih pada 17 Agustus 1945
  • Suhud Sastro Kusumo: Terlibat dalam pengibaran bendera pada proklamasi kemerdekaan
  • Kasman Singodimedjo: Komandan PETA yang turut menjaga keamanan di sekitar peristiwa proklamasi kemerdekaan

Refrensi:

  • Gunawan, Restu, dkk. 2015. Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Riris Sarumpaet (editor). 2010. Seri Pengenalan Tokoh: Sekitar Proklamasi Kemerdekaan. Jakarta: Direktorat Nilai Sejarah Ditjen Sejarah dan Purbakala Kemenbudpar RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas