EDA WEB – Momen wisuda bukanlah akhir, melainkan titik awal kontribusi di tengah masyarakat.
kampus dinilai harus memiliki karakter kuat, semangat belajar sepanjang hayat, serta mampu menjadi pelopor dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di berbagai bidang kehidupan, untuk bisa bersaing secara global.
Hal ini dipaparkan oleh Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof. Adnan Hamid saat melepas 896 wisudawan dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari D3 hingga S3 dan profesi apoteker di momen wisuda UP Semester Gasal Tahun Akademik 2024/2025 ini, beberapa waktu lalu.
“Nilai luhur Pancasila harus terus menjadi pedoman dalam berpikir, bertindak, dan berkontribusi bagi bangsa,” ujarnya.
Baca juga:
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP), Siswono Yudo Husodo, menyampaikan pesan penting tentang tantangan masa depan dan kesiapan generasi muda dalam menghadapi era global.
Dengan tema besar “Generasi Muda Cerdas Berintegritas untuk Indonesia Emas”, ia menekankan bahwa dunia saat ini tengah bergerak menuju era borderless world, yakni sebuah kondisi di mana batas antarnegara semakin kabur karena kemajuan teknologi, arus investasi global, dan mobilitas tenaga kerja internasional yang semakin tinggi.
Menurutnya, lulusan tidak cukup hanya bermodalkan ijazah, tetapi juga harus dibekali kompetensi lintas batas, semangat inovasi, dan motivasi berprestasi tinggi.
Siswono menyampaikan data bahwa saat ini ada sekitar 9 juta pekerja Indonesia di luar negeri dan sekitar 400.000 tenaga kerja asing di Indonesia.
Angka ini mencerminkan bahwa persaingan kerja tidak lagi hanya bersifat lokal atau nasional, melainkan global. Karena itu, lulusan perguruan tinggi harus siap bersaing di panggung dunia.
Baca juga:
Ia mendorong para lulusan Universitas Pancasila untuk memperluas kemampuan bahasa asing, tidak hanya Bahasa Inggris, tetapi juga bahasa strategis lainnya seperti Mandarin, Jepang, dan Korea.
Penguasaan bahasa menjadi kunci penting untuk membangun jejaring internasional dan membuka peluang karier lintas negara.
“Persaingan kerja kini bukan lagi hanya antar sesama anak bangsa, tetapi antar bangsa-bangsa. Maka dari itu, bekali diri kalian dengan kompetensi global,” ujarnya.
Selain aspek kompetensi, Dr. Siswono juga menekankan pentingnya etos kerja tinggi dan semangat belajar terus-menerus.
Dunia kerja saat ini sangat dinamis, sehingga kemampuan untuk beradaptasi, belajar hal baru, dan menciptakan solusi inovatif menjadi lebih penting daripada sekadar hafalan akademik.
Baca juga:
Ia menyarankan agar lulusan menjadikan belajar sebagai gaya hidup, bukan hanya aktivitas di bangku kuliah. Belajar bisa melalui pengalaman kerja, kolaborasi, pelatihan, hingga eksplorasi lintas bidang.
“Belajarlah sambil bekerja, dan bekerjalah sambil terus belajar,” tutup dia, mengingatkan bahwa pembelajaran seumur hidup adalah syarat utama untuk tetap relevan di era yang berubah cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas