TikTok Kini Kirim Notifikasi ke Orangtua saat Anak Posting

  
TikTok Kini Kirim Notifikasi ke Orangtua saat Anak Posting

EDA WEB – TikTok mulai menguji fitur yang memberi notifikasi otomatis ke orangtua setiap kali anak remajanya memposting konten.

Fitur ini merupakan bagian dari pembaruan Family Pairing, sistem kontrol orangtua di TikTok. Lewat fitur ini, orangtua bisa memantau aktivitas online anak remajanya.

“Kami menguji coba fitur yang akan memberi tahu orangtua kalau anak remajanya mengunggah video, cerita, atau foto yang bisa dilihat orang lain,” kata Head of Operations TikTok, Adam Presser, Rabu (30/7/2025).

Dalam versi terbarunya, Family Pairing tak cuma membatasi screen time. Orangtua kini juga bisa melihat pengaturan privasi anak mereka, termasuk apakah kontennya bisa diunduh orang lain, apakah daftar pengikutnya terbuka, hingga topik apa saja yang dipilih anak untuk mengatur isi feed mereka.

Dengan notifikasi otomatis, orangtua tetap bisa memantau unggahan anak tanpa perlu masuk ke akun TikTok mereka.

Total, ada lebih dari 50 pengaturan akun yang didesain untuk keamanan remaja di TikTok.

TikTok mengembangkan fitur-fitur ini bersama pakar digital wellness dari berbagai lembaga, termasuk Youth Council global mereka.

TikTok terus tingkatkan keamanan

Setelah jadi sorotan besar di Amerika Serikat sejak 2024 perihal keamanan data dan pengguna di bawah umur, TikTok terus meningkatkan keamanan mereka.

Setiap tahun, perusahaan ini menggelontorkan 2 miliar dolar AS atau Rp 30 triliun secara global, untuk menjaga kepercayaan dan keselamatan pengguna.

Tahun lalu saja, TikTok menghapus lebih dari 500 juta video yang melanggar pedoman komunitas.

Sebagian besar konten bermasalah, langsung terdeteksi oleh sistem dalam sekejap. Lebih dari 85 persen pelanggaran diidentifikasi oleh AI, dan 99 persen di antaranya dihapus sebelum sempat dilaporkan oleh pengguna lain.

TikTok juga mulai menggunakan model bahasa besar (LLM/large language models) untuk memantau kolom komentar dan mengurangi paparan konten bermasalah.

Hasilnya, paparan terhadap konten yang mengganggu berkurang hingga 60 persen.

Menanggapi kekhawatiran soal penyebaran informasi palsu berbasis AI, TikTok menegaskan bahwa semua konten yang melanggar pedoman akan ditindak, tak peduli apakah dibuat oleh manusia atau AI. Kreator pun diwajibkan memberi label pada konten buatan AI.

“Kami bahkan menjadi platform pertama yang mengadopsi standar C2PA (Coalition for Content Provenance and Authenticity),” ujar Presser.

Dengan lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia, TikTok menghadapi tantangan besar dalam menjaga platformnya tetap aman, terutama untuk pengguna remaja.

Oleh karena itu, semua fitur di TikTok dirancang dengan pendekatan keamanan sebagai prioritas.

TikTok membangun sistem keamanan global yang melibatkan ribuan staf, menggabungkan pengawasan manusia dengan teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI).

“Ketika orang merasa aman, mereka bisa lebih terbuka, kreatif, dan menjadi diri sendiri,” kata Adam Presser.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas