12 Kabupaten Belum Punya Dapur Umum MBG, Terbanyak di Papua

  
12 Kabupaten Belum Punya Dapur Umum MBG

JAKARTA, EDA WEB – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menturkan, masih ada 12 kabupaten di Indonesia yang belum memiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum untuk program makan bergizi gratis (MBG) pada tahun ini.

Ini disampaikan Dadan usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

“Jadi, masih ada 12 kabupaten yang belum ada SPPG,” ungkap Dadan.

Lokasinya berada di Kabupaten Sumba Tengah, Nusantara Timur, Kabupaten Mahakam Ulu di Kalimantan Timur, Kabupaten Konawe Kepulauan di Sulawesi Tenggara, dan sembilan kabupaten di Papua yaitu di Papua Barat, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Asmat di Papua Selatan, dan Kabupaten Puncak Jaya di Papua Tengah.

Baca juga:

Kemudian, Kabupaten Pegunungan Bintan di Papua Pegunungan, Kabupaten Tolikara di Papua Pegunungan, Kabupaten Mamberamo Tengah di Papua Pegunungan, Kabupaten Yalimo di Papua Pegunungan, dan Kabupaten Lanny Jaya di Papua Pegunungan.

“Ini 12 kabupaten yang sampai sekarang belum ada satu pun Pelayanan Pemenuhan Gizi, 502 kabupaten lainnya sudah ada,” jelasnya.

Bahkan, kata Dadang, ada beberapa kabupaten yang sekarang kuotanya hampir penuh.

1.542 Dapur Umum Siap Dibangun

Dadan memastikan, sejumlah 1.542 dapur umum untuk MBG dibangun pada 2025. Dengan demikian, sebanyak 3 SPPG dibangun di setiap kabupaten.

“Ini kami rencanakan tiga (dapur umum) per kabupaten untuk seluruh Indonesia. Sehingga, ada 1.542 yang sampai sekarang belum satu pun dibangun,” ucap Dadan.

Baca juga:

Dadan menambahkan, pembangunan SPPG ini akan sepenuhnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 6 triliun.

Dia mengungkapkan, SPPG ini telah melayani sebanyak 8,2 juta orang. Untuk minggu ini, sejumlah 12 juta orag ditargetkan mendapatkan manfaat dari pembangunan tersebut.

“Ini mencakup 4.000 SPPG dan itu murni kemitraan yang dibangun investor kemudian kerja sama dengan BGN,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas